Akibat buruknya sistem logistik tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo memperhitungkan kerugian Indonesia tiap tahun mencapai 250 miliar dollar AS atau setara Rp 3.125 triliun (kurs 1 dollar AS= Rp 12.500).
“Kita kehilangan 250 miliar dollar AS karena sistem logistik tidak kompetitif,” terang Indroyono kepada wartawan, Jumat (27/2/2015).
Hal tersebut menjadi pekerjaan besar pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla, yakni dengan cara menurunkan biaya logistik dari 24,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 19 persen terhadap PDB.
“Caranya adalah dengan menurunkan dwelling time di pelabuhan dari saat ini 9-10 hari menjadi 4-5 hari,” tutur Indroyono.
Untuk menurunkan dwelling time itu, ada tiga bagian yang harus dibenahi yakni pre-custom, custom, serta post-custom. Diharapkan, sistem logistik yang baru bisa rampung dalam tiga bulan ke depan, dan target biaya logistik 19 persen terhadap PDB bisa dicapai pada akhir tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.