"Jadi memang ke depan seluruh rantai bisnis menggunakan Information Technology. Nanti bisa memonitor setiap pergerakan dari satu tempat saja," kata Mustoha dalam jumpa pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (3/3/2015).
Dia menjelaskan, sistem online bertujuan memudahkan transaksi pembelian kayu, seperti mengurangi pembayaran dengan tunai.
"Supaya menghindari pertemuan pembeli dan penjual. Cukup onlinesaja, supaya tidak ada kontak dan transaksi cash tidak ada. Memang harus seperti itu transparan akuntabel. Kemudian menghilangkan kesan bahwa hanya orang tertentu saja yang bisa membeli kayu," kata Mustoha.
Dalam menjalankan program ini, Perum Perhutani menggandeng PT Telkom dengan sistem bagi hasil. Menurut dia, kantor PT Telkom yang sudah tersebar di Indonesia akan memudahkan rencana ini.
"Dengan Telkom kami melakukan paradoks marketing. Telkom kan sudah tersebar di seluruh Indonesia tinggal connect ke Perhutani saja. Nanti ada semacam share fee misalnya atas tiket masuk wisata perhutani. Tidak hanya itu nanti juga ada e-ticket atau e-hotel, ini sinergi BUMN," jelas Mustoha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.