Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 03/03/2015, 21:32 WIB
EditorBambang Priyo Jatmiko

JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) sepanjang tahun lalu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 13 persen dari Rp 46,1 triliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp 52 triliun pada 31 Desember 2014.

Namun demikian di sisi lain, BTPN mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 13 persen menjadi Rp 1,85 triliun pada akhir tahun lalu, dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,13 triliun.

“Kami bersyukur dapat tumbuh di tengah situasi perekonomian yang menantang. Yang menggembirakan, penyaluran kredit ke segmen UMKM mampu tumbuh 22% di sepanjang 2014. Ini menunjukkan aktivitas bisnis di segmen UMKM kembali menggeliat, setelah sempat melambat lebih dari setahun terakhir,” kata Jerry Ng, Direktur Utama BTPN dalam keterangan resminya, Selasa (3/3/2015).

Sementara itu terkait dengan penurunan bunga, Jerry menuturkan hal itu disebabkan karena kenaikan suku bunga acuan sejak semester II-2013 lalu telah mengerek bunga deposito dan terus berlanjut di 2014.

"Ini tentu berpengaruh pada cost of fund kami. Namun kami optimistis, dengan modal kinerja yang sehat, dan dengan dukungan SMBC sebagai pemegang saham mayoritas, ke depan BTPN akan mampu bertumbuh bahkan lebih baik lagi,” ujar Jerry. 

Sejauh ini, selain membiayai segmen UMKM, perseroan juga menyalurkan kredit ke para pensiunan, dan melalui anak usaha BTPN Syariah juga menyalurkan kredit ke kelompok masyarakat prasejahtera produktif (productive poor).

Penyaluran dana ke segmen productive poor tumbuh 85 persen dari Rp 1,35 triliun pada 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,5 triliun pada 31 Desember 2014.

“Data ini menunjukkan betapa tingginya kebutuhan pembiayaan produktif di segmen ini. Kami percaya, dengan pendampingan yang dilakukan secara terus menerus, berkelanjutan dan terukur, Nasabah akan dapat bertumbuh,” lanjut Jerry.   

Untuk menyesuaikan laju pertumbuhan kredit, BTPN menyeimbangkan porsi pendanaan dengan memperhatikan kecukupan likuiditas. Per 31 Desember 2014, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 53,3 triliun, tumbuh 2 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp 52,2 triliun.

Sementara itu, pendanaan yang bersumber dari pinjaman bilateral dan obligasi sebesar Rp 8,2 triliun, meningkat 29 persen dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp 6,36 triliun. Dengan demikian, pada 2014 total funding BTPN tumbuh 5 persen (yoy).

Diversifikasi sumber pendanaan merupakan salah satu langkah yang diambil BTPN untuk meringankan biaya dana.

Jerry menyebut, BTPN ke depan akan terus melakukan diversifikasi sumber-sumber pendanaannya. Salah satunya pada 27 Februari 2015 lalu BTPN kembali memperoleh komitmen pinjaman dari IFC dalam mata uang rupiah senilai ekuivalen 300 juta dollar AS, di mana 75 juta dollar AS disediakan oleh IFC. Sementara sisanya sebesar 225 juta dollar AS, IFC memobilisasi dana dari  Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Pertumbuhan yang cukup moderat di sisi kredit dan DPK, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 8 persen (yoy) dari Rp 69,7 triliun menjadi Rp 75 triliun pada Desember 2014. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 23,3 persen.
 


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

PLN Sediakan Kuota Mudik Gratis untuk 10.000 Penumpang, Ini Syarat Daftarnya

PLN Sediakan Kuota Mudik Gratis untuk 10.000 Penumpang, Ini Syarat Daftarnya

Whats New
Resmikan Kereta Api Pertama di Sulawesi, Jokowi: Ini Akan Memberikan Daya Saing

Resmikan Kereta Api Pertama di Sulawesi, Jokowi: Ini Akan Memberikan Daya Saing

Whats New
Rincian dan Naskah Aturan THR 2023 untuk Buruh dan Pekerja Swasta

Rincian dan Naskah Aturan THR 2023 untuk Buruh dan Pekerja Swasta

Whats New
[POPULER MONEY] Alasan Komponen Tukin dalam THR Masin 50 Persen | THR ASN, Polri/TNI dan Pensiunan Cair 4 April

[POPULER MONEY] Alasan Komponen Tukin dalam THR Masin 50 Persen | THR ASN, Polri/TNI dan Pensiunan Cair 4 April

Whats New
Jadi Pelopor Popok Antigumpal, Makuku Berhasil Meraih 2 Rekor MURI

Jadi Pelopor Popok Antigumpal, Makuku Berhasil Meraih 2 Rekor MURI

Whats New
Rel KA Makassar Bablas sampai Manado, Jokowi: Insya Allah

Rel KA Makassar Bablas sampai Manado, Jokowi: Insya Allah

Whats New
Dalam 10 Tahun, Jumlah Pemain Fintech di Indonesia Melonjak 6 Kali Lipat

Dalam 10 Tahun, Jumlah Pemain Fintech di Indonesia Melonjak 6 Kali Lipat

Whats New
Cara Transfer Uang lewat ATM BCA dengan Mudah

Cara Transfer Uang lewat ATM BCA dengan Mudah

Spend Smart
Cara Transfer Uang BRI ke BTN via ATM, BRImo, dan Internet Banking

Cara Transfer Uang BRI ke BTN via ATM, BRImo, dan Internet Banking

Spend Smart
Lupa Nomor EFIN saat Lapor SPT? Begini Solusinya

Lupa Nomor EFIN saat Lapor SPT? Begini Solusinya

Whats New
Pupuk Kaltim Bakal Bangun Pabrik Urea di Papua Barat Senilai 1 Miliar Dollar AS

Pupuk Kaltim Bakal Bangun Pabrik Urea di Papua Barat Senilai 1 Miliar Dollar AS

Whats New
Simak 4 Tips agar UMKM Untung Lebih Banyak Saat Ramadhan

Simak 4 Tips agar UMKM Untung Lebih Banyak Saat Ramadhan

Work Smart
Sepanjang 2022 Google Hapus 5,2 Miliar Iklan, Ini Alasannya

Sepanjang 2022 Google Hapus 5,2 Miliar Iklan, Ini Alasannya

Whats New
Pertemuan IHRS Akan Rumuskan Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Era Digitalisasi

Pertemuan IHRS Akan Rumuskan Upaya Peningkatan Kualitas SDM di Era Digitalisasi

Whats New
Cara dan Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2023

Cara dan Syarat Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+