Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Terpuruk, Produsen Otomotif Terpukul

Kompas.com - 09/03/2015, 18:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah yang lemah, memukul sejumlah pelaku industri, tak terkecuali para produsen otomotif. Salah satunya adalah PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Yohannes Nangoi menuturkan selama ini sebanyak 60 persen bahan baku untuk produksi Isuzu didatangkan dari impor. "Sebanyak 40 persen bahan baku dari dalam negeri," kata dia, Senin (9/3/2015).

Saat ini, pabrik Isuzu yang sudah ada memproduksi sekitar 20.000 unit truk per tahun. Isuzu sejauh ini belum mengekspor Completely Build Up (CBU). "Yang sudah adalah kita mengekspor komponen misalnya block engine, press body, dan segala macam," kata Yohannes.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dalam kesempatan sama menyatakan bakal mendorong agar pabrik baru Isuzu nanti bisa berorientasi ekspor minimal 20 persen dari produksi total. Dia mengakui, selain mendorong industri otomotif, pemerintah juga perlu mendorong munculnya industri komponen. Misalnya, industri mesin dan komponen lain.

"Komponen itu kan ada banyak. Ada Tier 1, Tier 2, dan Tier 3. Kita akan mendorong industri Tier 2 dan Tier 3 ini untuk membuat komponen Tier 1," ucap Rachmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com