Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri UMKM: Wirausahawan Indonesia Masih di Bawah Standar Internasional

Kompas.com - 10/03/2015, 11:35 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Anak Agung Gde Puspayoga mengatakan, dari total 250 juta penduduk Indonesia, hanya 1,65 persen yang menjadi wirausahawan. Menurut dia, angka tersebut masih di bawah standar internasional sebesar 2 persen.

"Standar internasional itu 2 persen minimal, Singapura sudah 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 3 persen. Padahal jumlah penduduk mereka lebih sedikit," jelas Puspayoga dalam acara Penjurian Nasional Program Wirausaha Mandiri 2014, di Mandiri Club, Jakarta, Selasa (10/3/2015).

Melihat hal tersebut, Puspayoga menyambut baik program wirausaha yang dilakukan PT Bank Mandiri. Menurut dia, dengan program ini maka secara tidak langsung akan membantu mengejar pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,7 persen.

"Saya apresiasi program wirausaha Mandiri ini. Dengan kegiatan ini maka pertumbuhan bisa dinikmati masyarakat. Lalu bisa meningkatkan pelaku usaha yang sudah dilatih dari mikro bisa ke menengah, bahkan bisa jadi pelaku besar nantinya," kata Puspayoga.

Selain itu, menurut Puspayoga pertumbuhan ekonomi akan percuma jika tidak terjadinya pemerataan. Menurut dia, pertumbuhan haruslah bisa dinikmati semua pelaku usaha.

"Pemerintah sekarang mengejar pertumbuhan 5,7 persen, kalau nanti meningkat tapi tanpa pemerataan pendapatan maka itu rugi juga. Jangan pertumbuhan hanya dinikmati pelaku-pelaku besar. Pemerataan kesejahteraan bisa tercapai salah satunya dengan Koperasi dan UKM," lanjut Puspayoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com