Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2015, 06:17 WIB
EditorErlangga Djumena

oleh Muhammad Assad*
@MuhammadAssad

KOMPAS.com - Orang bijak berkata, “Memulai lebih mudah dibanding mempertahankan”. Hal itu benar adanya. Tetapi ironisnya sekarang justru banyak orang-orang yang untuk memulai saja tidak tahu dari mana jalannya, tak terkecuali dalam hal menjadi seorang pengusaha. Banyak sekali pertanyaan dari para calon pengusaha tentang bagaimana cara memulai sebuah usaha.

Jawabannya pun beragam. Anda bisa menikahi anak orang kaya dan berharap sang mertua mau membantu. Atau bisa juga dengan bertapa di gunung semeru. Atau bisa juga dengan menggali harta karun peninggalan zaman Soekarno. Atau bisa juga dengan mendatangi orang pintar dan meminta nasehat kepadanya. Pilihan-pilihan tersebut boleh Anda coba, namun tidak ada jaminan akan berhasil.

Lalu, bagaimana caranya memulai usaha? Ya mudah saja, just do it! Lakukan saja. Modalnya apa? Nekat! Ini serius, coba lihat begitu banyak contoh pengusaha sukses yang memulai bisnis dengan modal nekat seperti Chairul Tanjung, Ciputra dan Bob Sadino. Apa yang dilakukan oleh para pengusaha sukses itu diwakili oleh sebuah kalimat bijak yang sering didengar, "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan".

Tetapi pasti Anda bertanya, apa memang modalnya hanya 100 persen nekat? Atau mereka punya faktor pendukung lainnya yang mendukung kenekatan itu? Bagi saya pribadi, saat orang-orang sukses itu mengatakan modal mereka hanya nekat tentu baik maksudnya, yaitu ingin mengajarkan kepada kita bahwa siapa saja mampu menjadi orang yang sukses dan kaya raya.

Tapi tentu itu harus didukung oleh faktor-faktor lainnya dalam berwirausaha. Modal nekat memang sangat dibutuhkan di awal. Ibarat sebuah mobil tidak akan bisa maju kalau tidak diinjak pedal gasnya. Nah, menginjak pedal itu yang dinamakan nekat. Tapi setelah mobil berjalan, tentu tidak bisa asal tancap gas karena bisa membahayakan keselamatan jiwa.

Dalam bisnis pun demikian, saat sudah mulai berwirausaha, tentu nekat saja tidak cukup. Harus didukung dengan ilmu yang cukup dan mumpuni. Karena jika Anda tidak meningkatkan kemampuan diri dengan ilmu yang baik dalam berbisnis, sudah pasti Anda akan kalah bersaing dengan para pesaing.

Sudah cukupkah bermodal nekat dan ilmu? Ternyata belum. Jika saya ditanya tentang hal terpenting bagi seorang pengusaha yang ingin memulai berbisnis, saya akan menjawab, “Kejar apa yang menjadi impianmu sekarang, jangan pernah menundanya!”

Menjadi seorang pengusaha adalah pilihan yang bersumber dari dalam hati. Anda bisa memilih untuk sukses ataupun gagal. Jangan lagi membuat alasan-alasan bodoh yang akan menghancurkan mimpi seperti, “Saya tidak punya modal, saya tidak punya jejaring, saya tidak punya keberanian, saya tidak punya ini dan itu.” Semua alasan itu adalah tembok besar penghalang kesuksesan Anda.

Jika Anda sudah menemukan sesuatu yang disukai, jangan pernah memberikan setengah atau seperempat usaha. Berikan yang terbaik dan jadilah yang terbaik di bidang itu, meskipun dengan resiko terburuk sekalipun. Jangan pernah menyesal jika membuat keputusan salah, karena keputusan yang salah lebih baik daripada tidak membuat keputusan sama sekali. Jangan pernah menunda, fokus pada passion, dan kesuksesan pun akan datang dengan sendirinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Spend Smart
JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

Whats New
Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Whats New
Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Whats New
PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

Whats New
Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Whats New
PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Work Smart
Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Whats New
Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Whats New
Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Whats New
Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut 'Hustle Culture'

Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut "Hustle Culture"

Whats New
Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Whats New
3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+