Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), anjlok 1,71 dollar AS untuk pengiriman April menjadi ditutup pada 48,29 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan April jatuh 2,14 dollar AS menjadi menetap di 56,39 dollar AS per barrel. Patokan global telah jatuh dalam enam dari tujuh sesi perdagangan terakhir.
Dollar AS naik terhadap mata uang utama lainnya, mencapai tingkat tertinggi dalam hampir 12 tahun terhadap euro, di tengah kekhawatiran terhadap negosiasi utang Yunani dan ekspektasi bahwa The Federal Reserve Amerika Serikat segera menaikkan suku bunga.
Data penggajian non-pertanian Amerika Serikat yang positif untuk Februari telah mengangkat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada pertengahan tahun ini, yang memberikan dorongan terhadap dollar AS.
Bank sentral Amerika Serikat telah mempertahankan suku mendekati nol selama hampir tujuh tahun untuk mengangkat perekonomian. "Jelas penguatan dollar AS akhirnya mengejar pasar minyak," kata John Kilduff dari Again Capital, yang mencatat bahwa reli greenback juga memukul pasar saham, terutama saham industri minyak.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,6 persen pada perdagangan sore, sementara indeks FTSE 100 di London turun 2,5 persen.
Penguatan mata uang AS ini membuat minyak yang dihargakan dalam dollar AS lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah sehingga mengurangi permintaan.
Pengamat pasar umumnya memperkirakan, pasokan yang berlimpah hanya akan menambah buruk. Sebagiannya karena permintaan akan sedikit berkurang karena awal musim semi di belahan Bumi utara.
Laporan prospek pasar Departemen Energi Amerika Serikat yang dirilis Selasa menunjukkan proyeksi berlanjutnya penumpukan besar dalam persediaan minyak mentah AS untuk tahun ini, termasuk di pusat penyimpanan di Cushing, Oklahoma.
Karena produksi minyak Amerika Serikat meningkat, stok minyak mentah komersial baru-baru ini telah mencapai rekor tertinggi minggu demi minggu.
Laporan persediaan minyak mingguan Departemen Energi Amerika Serikat berikutnya, yang keluar pada Rabu, diperkirakan menunjukkan peningkatan lain.
Kelebihan pasokan global terus membebani pasar. Total produksi minyak mentah Amerika Serikat diperkirakan rata-rata 9,4 juta barrel per hari pada Februari, menurut prospek energi yang dirilis Badan Informasi Energi atau Energy Information Administration (EIA) pada Selasa.
EIA memproyeksikan rata-rata produksi minyak mentah AS mencapai 9,3 juta barrel per hari pada 2015 dan 9,5 juta barrel per hari pada 2016, mendekati 9,6 juta barrel per hari, yang merupakan tingkat rata-rata tertinggi tahunan produksi Amerika Serikat pada 1970.
Sementara itu, ada sedikit tanda untuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sepertiga minyak dunia, bahwa mereka akan memangkas kuota produksi kolektif dari 30 juta barrel per hari untuk menanggapi kemerosotan harga minyak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.