Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Pantau Stok Beras dan Lakukan Panen Raya di Malang

Kompas.com - 14/03/2015, 08:00 WIB
MALANG, KOMPAS.com - Di tengah melambungnya harga beras di beberapa daerah perkotaan, pemerintah fokus mencari penyebabnya dan terus melakukan berbagai upaya. Hal tersebut dilakukan agar beras yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat tetap stabil harganya di pasar.

Saat ini, upaya yang dilakukan Kementerian Pertanian RI adalah terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dan melakukan panen raya padi sekaligus memantau langsung harga beras di tingkat petani sampai ke pasar. Selama satu pekan, Menteri Pertanian melakukan pantauan harga gabah/beras dengan secara aktif melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perdagangan, dan Kepala Badan Urusan Logistik.

"Kami pantau dan melakukan hitungan berapa stok beras sampai saat ini, baik itu di pasar, gudang Bulog, gudang perusahaan, rumah tangga, dan hasil panen bulan Januari-Maret 2015. Hitungannya adalah pada bulan Januari akan dilakukan panen padi sebesar 600 ribu hektar seluruh Indonesia," kata Mentan, Jumat (13/3/2015).

"Apabila produksi rata-rata sebesar 7 ton per hektar, maka total produksi gabah yang diperoleh sebesar 42 juta ton, sedangkan kebutuhan 32,25 juta ton per bulan. Artinya, pada bulan Januari kita memperoleh surplus. Apabila produksi rata-ratanya 9 ton per ha, maka surplus yang diperoleh menjadi lebih besar," tambahnya.

Sementara itu, pada Februari 2015, lanjut Mentan, telah dilakukan panen padi sebesar 1,24 juta hektar di seluruh Indonesia. Apabila produksinya sebesar 7 ton per ha, maka akan diperoleh produksi gabah sebesar 7 juta ton lebih sehingga kebutuhan beras selama dua bulan.

"Kebutuhan akan beras kan kritisnya pada bulan Januari-Februari” ujar Mentan.

Selanjutnya, pada Maret ini di Jawa Timur juga akan dilakukan panen padi sebesar 500 ribu hektar. Apabila produksinya 7 ton per hektar, maka akan diperoleh produksi gabah sebesar empat juta ton, sedangkan kebutuhan gabah hanya 2 juta ton. Kemudian, produksi padi pada April pasti akan lebih tinggi lagi.

Mentan menjelaskan, bahwa stok beras yang ada sangat banyak. Selain dari hasil panen di atas, terdapat juga stok beras yang ada di gudang Bulog sebesar 1,4 juta ton. Selain itu, ada juga di gudang/pabrik sebesar 2 juta ton dan rumah tangga yang ada di seluruh Indonesia 67 juta jiwa. Apabila diasumsikan menyimpan beras 20 kg per rumah tangga, lanjut Mentan, maka diperoleh stok beras sebesar 1,34 juta ton.

Selain itu, upaya yang dilakukan Mentan adalah melakukan panen raya di beberapa daerah sentra produksi padi dan sekaligus memantau harga gabah/beras langsung di tingkat petani sampai ke pasar. Selama satu pekan, Mentan secara berturut-turut melakukan panen raya padi di Demak, Selasa, Sragen dan Ngawi, dan terkahir di Malang.

Selama melakukan panen raya padi itu, lanjut Mentan, pemerintah juga sekaligus memantau harga gabah di tingkat petani sampai ke pasar. Produktivitas padi pada ke tiga daerah tersebut mengalami peningkatan 50 sampai 30 persen.

Di Demak, misalnya, produksinya sebesar 9,2 ton per hektar, sementara produksi sebelumnya hanya sebesar 6 ton per hektar. Di Sragen, Ngawi dan Malang rata-rata produksinya 8 ton per ha. Harga gabah yang ada di tingkat petani pada semua daerah ini sebesar Rp 4.500 per kg.

"Kami sudah cek dengan melakukan perjalanan selama 3 hari dari Demak sampai Malang, harga gabah di tingkat petani sebesar Rp 4.500 per kg. Apabila harga beras saat ini Rp 12.000 per kg, mestinya harga gabah Rp 8.000 per kg, sehingga kenaikan harga beras di beberapa daerah disebabkan faktor distribusi," ujar Mentan saat dialog dengan petani seusai melakukan panen raya padi di Desa Ngebruk, Kec. Sumber Pucung, Malang bersama Bupati Malang Rendra kresna dan Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

Kelompok mafia

Pada kunjungan kerjanya di Malang, Mentan mendapatkan laporan dari Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI, bahwa pihak TNI telah berhasil menangkap enam grup mafia distributor pupuk ilegal. Terungkapnya enam group mafia besar ini, distribusi pupuk di wilayah Malang lancar dan terpenuhi sampai ke petani.

Mentan memberikan banyak bantuan untuk petani di Malang, berupa bantuan irigasi tersier sebesar 2.000 ha dan apabila selesai pada bulan April, Mentan akan menambah sebesar 500 ha. Mentan juga memberikan bantuan juga berupa optimasi lahan sebesar 2.000 hektar, 112 unit hand tractor, alat tanam 28 unit, pompa air 48 unit, combain harvest 8 unit, serta bantuan jagung sebesar 4 ribu hektar berupa benih dan pupuk.

Dengan banyaknya bantuan ini, Mentan berharap kepada seluruh petani Malang agar dapat memanfaatkannya dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas. Dengan demikian, target swasembada pangan tiga tahun ke depan dapat dicapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com