Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biofuel Masuk Paket Kebijakan Ekonomi, Impor BBM Terpangkas 15 Persen

Kompas.com - 16/03/2015, 14:38 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaui Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menyatakan siap mengembangkan energi biofuel sembari mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar 15 persen.

Hal tersebut dilakukan sebagai langkah reformasi struktural ekonomi guna menstabilkan nilai tukar rupiah dan mengurangi defisit neraca berjalan. "Sekitar 15 persen impor (BBM) akan kita Turunkan, karena akan diganti dengan biofuel industri dalam negeri," ujar Menteri ESDM Sudirman Said usai rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, Senin (16/3/2015).

Lebih lanjut, kata dia, Kementarin ESDM siap meningkatkan porsi biofuel dari 10 persen saat ini menjadi 20 persen secara bertahap. Sementara itu, untuk tahun ini, Sudirman mematok target 15 persen. "Itu akan berdampak pada penghematan devisa, karena akan mengurangi impor BBM sampai 1,3 most dollar," kata dia.

"Kita akan segera berdialog dengan pelaku usaha bidang biofuel utmntuk mereka melakukan persiapan-perseiapan. Selebihnya dalam saat dua hari akan keluar Permen.Nanti sore diputuskan dulu di Kantor Presiden," ucap dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menyampaikan ada empat paket kebijakan yang akan diteken Pemerintah dalam waktu dekat untuk memperbaiki kondisi ekonomi setelah nilai tukar rupiah terpuruk.

Pertama, pemberian insentif pajak kepada perusahaan yang melakukan ekspor dan perusahaan yang melakukan reinvestasi di dalam negeri dari keuntungan yang didapatnya. Kedua, upaya perlindungan produk dalam negeri melalui kebijakan Bea Masuk Anti Dumping Sementara (BMADS) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Sementara (BMTPS).

Ketiga, penerapan bebas visa. Keempat, penggunaan biofuel yang diharapkan bisa menghemat devisa yang dipakai untuk impor solar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com