Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Tagih Pemerintah soal Insentif untuk Angkutan Umum

Kompas.com - 19/03/2015, 15:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Organisasi Angkutan Darat (Organda) mempertanyakan komitmen pemerintah memberikan insentif kepada angkutan umum terutama angkutan darat pasca penghapusan subsidi BBM. Sampai saat ini, Organda belum melihat keseriusan pemerintah tersebut.

"Padahal penghapusan subsidi BBM harusnya dialihkan untuk angkutan umum yang pakai bahan bakar bensin. Dari hasil BKF (Badan Keuangan Fiskal Kementerian Keuangan) angkutan umum itu penting (dapat insentif)," ujar Ketua DPP Organda Eka Sari Lorena saat berbincang bersama wartawan di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Sebenarnya kata dia, sejak awal pemerintahan Jokowi-JK, Organda sudah menyampaikan tiga poin terkait pentingnya angkutan umum mendapatkan insentif.

Poin pertama, Organda menyampaikan bahwa angkutan umum harus mendapatkan prioritas utama terkait rencana pemerintah menghapus subsidi BBM saat itu. Poin kedua, Organda meminta pemerintah untuk menurunkan suku bunga yang saat ini rata-rata diatas 16 persen. Padahal kata dia, acuan suku bunga yang ada adalah 7,5 persen.

Sementara poin ketiga, Organda menyampaikan bahwa harus ada insentif pajak bagi angkutan umum. Hal itu penting kata Eka untuk memudahkan pengembangan transportasi.

"Angkutan umum malah dibatasi. Dulu jumlah bus itu 2 juta pada 5 tahun lalu, tapi sekarang tinggal 700.000 di seluruh Indonesia," kata dia.

Namun lanjut Eka, sampai saat ini transportasi umum terutama angkutan darat tetap tak mendapat perhatian terkait berbagai insentif tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com