Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI dan Kuba Siap Kerjasama Tingkatkan Ketahanan Pangan

Kompas.com - 20/03/2015, 18:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Demi meningkatkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan, pemerintah Indonesia yang diwakili Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng kerjasama dengan Republik Kuba. Kuba sudah diakui dunia dalam kemajuan bidang pertaniannya.

Kerjasama tersebut ditandai dengan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara antara Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono dan Duta Besar Kuba untuk Indonesia, Enna Viant di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Rabu (18/3/2015).

"Jalinan kerjasama ini didasarkan pada kesamaan visi pemerintah kedua negara dalam program ketahanan pangan dan perdagangan komoditas pertanian," ujar Hari Priyono.

Adapun bentuk kerjasama dua negara ini meliputi pertukaran informasi dan dokumen ilmiah teknis bidang pertanian, transfer teknologi termasuk pelatihan seminar dan lokakarya. Selain itu, dilakukan juga kerjasama promosi pertanian dan pemasaran komoditi pertanian antara pihak swasta kedua negara, serta penelitian bersama bidang pertanian antar kedua negara.

"Ke depan, perjanjian ini diharapkan bisa menjadi payung kerjasama lebih lanjut bagi kemajuan pembangunan pertanian dua negara," ujar Hari Priyono.

Dipilihnya Kuba sebagai mitra dalam kerjasama ini karena dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil melakukan perubahan besar dalam peningkatan kualitas dan produktivitas pertanian. Selain produsen gula dunia, Kuba juga memiliki keunggulan dalam pengembangan etanol untuk pengembangan bio-energi.

"Kuba memiliki keunggulan dalam ekspor gula dan Indonesia nomor satu di dunia penghasil minyak sawit," papar Hari Priyono.

Pada kesempatan sama, Duta Besar Kuba untuk RI, Enna Viant Valdes, menilai kerja sama ini patut diapresiasi. Valdes menganggap upaya peningkatan kerjasama ini sekaligus merayakan 55 tahun hubungan Indonesia dengan negara kepulauan yang terletak di Karibia itu.

"Ini bukan tahap pertama Kuba bekerjasama dengan Indonesia, namun bentuk perayaan 55 tahun kerja sama dengan Indonesia, di mana kerja sama Indonesia-Kuba diawali dengan kunjungan Presiden Soekarno ke Havana saat itu," kata Valdes.

Sekadar informasi, Kuba merupakan negara yang punya cerita sukses di bidang pertanian. Sistem pertanian organiknya mendapat pujian di mana-mana. Salah satu kisah sukses Kuba adalah pertanian kota (urban agriculture) atau disebut juga "organoponicos".

Saat ini, Kuba punya lebih 7000-an organoponicos. Selain itu, pertanian kota menempati 3,4 persen lahan perkotaan.

Di Havana, ada 8 persen lahan yang diperuntukkan untuk pertanian. Hasilnya, organoponicos menyuplai 90 persen kebutuhan sayuran di Havana. Mungkin, Havana satu-satunya kota di dunia yang bisa melakukan itu.

Pengalaman Kuba patut dijadikan pelajaran. Hal itu mengingat Indonesia sekarang ini merupakan negara pengimpor pangan terbesar di dunia mencapai 70 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com