Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menaker: 10.000 Rumah untuk Buruh Dibangun Tahun 2015

Kompas.com - 23/03/2015, 18:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pemerintah berencana membangun 10.000 unit rumah bagi buruh atau pekerja di 9 provinsi pada tahun 2015. Pembangunan ini ditujukan untuk menekan pengeluaran buruh sehingga kesejahteraan bisa meningkat.

"Selain membahas peningkatan upah buruh, kita juga terus menyusun strategi mengurangi pengeluaran buruh, salah satunya melalui pembangunan rumah-rumah bagi buruh," kata Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri seusai memimpin rapat persiapan pencanangan "Program Sejuta Rumah" di kantor Kemnaker pada Senin (23/3/2015).

Rencananya, ground breaking atau pembangunan tiang pancang "Program Sejuta Rumah" itu bakal diresmikan Presiden Jokowi di Semarang, Jawa Tengah sekaligus menyambut Mayday atau Hari Buruh Internasional.

Sebanyak 10.000 unit rumah itu dalam bentuk rusunawa (rumah susun sederhana sewa). Lokasinya diutamakan berada di sekitar kawasan-kawasan industri.

Saat ini tercatat 9 provinsi yang telah mengusulkan penyediaan lahan bagi pembangunan rusunawa dan menyepakati pembangunan rumah buruh yaitu DKI Jakarta, Banten, D.I. Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Bali.

Dari hasil koordinasi Tim Percepatan Penyediaan Perumahan untuk Pekerja/Buruh (P3UP) diperoleh laporan bahwa saat ini kawasan industri yang mempunyai lahan kosong berjumlah 13 Kawasan dengan luas lahan kosong sebanyak 3.634,60 hektare.

Hanif mengatakan rumah atau tempat tinggal merupakan salah satu fasilitas kesejahteraan pekerja. Namun tidak semua pekerja mempunyai kesempatan menghuni rumah yang layak bagi pekerja dan keluarganya.

"Pemerintah mendorong penyediaan rumah bagi para pekerja, yang termasuk dalam masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk mewujudkannya, kita kerja sama dengan kementerian terkait, pemda, pengusaha, BUMN, bank, dan unsur terkait lainnya," kata Hanif.

Dengan penyediaan rumah pekerja, Hanif menambahkan pengeluaran buruh akan berkurang untuk biaya sewa rumah. Selain itu biaya transportasi pun akan bisa dihemat karena lokasi rumah buruh diutamakan berada di kawasan-kawasan industri.

"Idealnya sih perumahan pekerja itu akan dilengkapi dengan fasilitas kesehatan seperti klinik atau puskesmas yang bisa dimanfaatkan dengan harga murah sehingga pengeluaran para buruh untuk biaya kesehatan pun akan menurun," kata Hanif.

Selain itu, Hanif pun akan meminta perusahaan-perusahaan di kawasan industri agar memberikan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk beasiswa bagi anak pekerja yang membutuhkannya sehingga para buruh akan semakin terbantu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com