JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperbanyak porsi impor gula mentah (raw sugar) untuk kuartal dua (Q2), berlaku April-Juni 2015. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Partogi Pangaribuan mengatakan, hal tersebut untuk mencukupi kebutuhan puasa dan Lebaran.
Untuk diketahui izin impor raw sugar yang diberikan untuk dua kuartal yakni Q2 dan Q3 yakni sebesar 1.576.000 ton. Jika izin impor dikeluarkan triwulanan artinya ada izin impor di tiap kuartal sekitar 780.000 ton, atau 50 persen. "Tetapi untuk kebutuhan puasa atau lebaran, kita menaikkan 10 persen, menjadi 60 persen dari 1,576 juta ton, yaitu 945.643 ton," kata Partogi di kantornya, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Partogi mengatakan, penambahan porsi izin impor untuk Q2 ini cukup beralasan. Dia yakin, tidak akan ada pihak yang protes. "Saya rasa tidak akan ada yang protes itu. Kita naikkan 10 persen untuk menghargai Muslim yang puasa dan Lebaran," kata dia.
Kebutuhan akan gula rafinasi cenderung meningkat pada Ramadhan dan Lebaran. Industri makanan dan minuman adalah yang paling banyak mengonsumsi gula rafinasi ini untuk pembuatan sirup dan biskuit. "Jadi sangat realistis kalau kita berikan 50 persen, plus 10 persen untuk puasa dan Lebaran. Saya kira (tambahan ini) masih bisa dipertanggungjawabkan," ujar Partogi.
Dengan ditambahnya porsi impor untuk Q2, Partogi memastikan kuota impor raw sugar untuk Q3 atau dari Juli-September 2015 adalah sisa dari 1,576 juta ton setelah dikurangi kuota impor untuk Q2, yakni sebesar 630.357 ton.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.