Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Coca-Cola di Lampung Mulai Kekurangan Air

Kompas.com - 26/03/2015, 08:59 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis


BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Perusahaan air minuman Coca-Cola Amatil (CCA) di Lampung mulai merasakan kekurangan air untuk memenuhi produksinya.

Manufacturing Manager PT CCA Lampung Yulius Ruru Barapadang menjelaskan bahwa pabrik di Lampung memiliki lima sumur bor berkedalaman 150 meter. Namun dari lima sumur tersebut hanya satu sumur saja yang masih memiliki ketersediaan air yang memadai untuk memenuhi kebutuhan produksinya.

"Sumur bor yang ada untuk saat ini masih mencukupi kebutuhan produksi ditambah dengan air pam, tapi sudah tidak bisa memenuhi kebutuhan di luar dari itu, makanya sisanya dipenuhi dari perusahaan air mineral lainnya," kata Yulius pada Kamis (26/3/2015).

Dia juga memaparkan bahwa lokasi perusahaannya berdiri di atas lahan delapan hektare merupakan di bawah tanahnya mengandung granit, sehingga sulit untuk mendapatkan pasokan air untuk memenuhi kebutuhan produksi.

"Untuk itu sejak tahun 2013 akhir kami mencanangkan gerakan lahan terbuka hijau seluas 3,5 hektare," ujar dia.

Lahan tersebut ditanami pohon jabon dan juga membuka parit sedalam satu meter yang mengelilingi lahan terbuka hijau itu untuk menyerap air hujan. "Air hujan sangat bermanfaat bagi kami tak hanya ditampung di parit-parit saja tapi setiap atap-atap perusahaan dipasang penampungan air hujan agar air tidak terbuang begitu saja," katanya lagi.

Kegiatan menanam pohon itu melibatkan tujuh sekolah di sekitar perusahaan. Siswa yang melakukan penanaman, penyemaian dan panen. "Nanti hasilnya dinikmati oleh anak-anak yang mengelola tanaman tersebut. Saat ini sudah ada 2800 pohon yang telah di tanam yang dibagi dalam empat zona yakni A, B, C dan D," tuturnya.

Masing-masing zona memiliki luasan berkisar antara 5000 m2 sampai 7500 m2. "Air memiliki peran penting dalam agenda pembangunan, kami ingin air dapat terus ada sampai anak cucu," tutupnya.

update:  PT Coca-Cola mengklarifikasi mengenai berita ini  bacaPT Coca-Cola Lampung Bantah Krisis Air

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com