Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Terpuruk Saat Dollar AS Perkasa, Negara Ini Justru Untung Besar

Kompas.com - 30/03/2015, 08:48 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Anthonius Tony Prasetiantono mengatakan, keperkasaan dollar terhadap mata uang lainnya tak selalu membuat Amerika Serikat (AS) senang. Pasalnya, kata dia, beberapa negara justru untung besar saat dollar AS terlalu perkasa.

Ekonom UGM itu menyebut Tiongkok sebagai negara yang paling diuntungkan saat dollar AS menguat. Menurut dia, hal itu bisa terlihat dari neraca perdagangan Negeri Tirai Bambu yang surplus besar.

"Saya punya keyakinan Amerika sendiri tak mau dollar-nya terlalu kuat. Kalau terlalu kuat, maka yang senang itu Tiongkok karena Tiongkok-lah negara yang paling diuntungkan saat dollar menguat. Tiongkok saja saat ini surplus perdagangan 60 miliar dollar AS tiap bulan, dan ternyata surplus yang paling besar kepada siapa? Ternyata kepada Amerika," ujar Tony di Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Tiongkok terus menggenjot ekspor dan mengurangi impor saat dollar AS menguat. Hasilnya nyata, neraca perdagangan pada Februari 2015 surplus 60,6 miliar dollar. Surplus bulanan itu merupakan rekor baru dalam neraca perdagangan Tiongkok.

"Jadi, Amerika tidak terlalu senang dengan dollar yang menguat, nanti turis asing ke Amerika juga akan berkurang, nanti akan rugi Amerika," kata Tony.

Seperti dilansir BBC, Selasa (10/3/2015), ekspor Tiongkok pada Februari naik 48,3 persen menjadi 169,2 miliar dollar AS dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, impor Tiongkok turun 5 persen menjadi 108,6 miliar dollar AS.

Tony pun yakin, situasi untung besar yang didapatkan Tiongkok saat dollar terlalu perkasa akan membuat AS berpikir dua kali untuk menaikkan suku bunga acuan bank central AS, The Fed. Bahkan, dia yakin AS akan tetap mempertahankan suku bunga acuan saat ini dalam waktu yang relatif agak lama. Pasalnya, kalau suku bunga tetap dinaikkan, Tony menilai bahwa itu sama saja dengan bunuh diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com