Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Kelapa Sawit Terancam Diembargo Uni Eropa, "Seafood" Pun Sama...

Kompas.com - 31/03/2015, 03:46 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti kembali mengungkapkan kekhawatiran hasil perikanan Indonesia diboikot oleh dunia internasional karena isu perbudakan. Hal itu, kata dia, sama persis dengan kasus embargo minyak kepala sawit Indonesia di pasar Eropa.

"Bapak Ibu sudah dengar bahwa kelapa sawit sudah terancam untuk diembargo, untuk diboikot, hanya karena gajah mati dan kebakaran hutan yang terus-menerus terjadi di Indonesia. Seafood pun sama. Uni Eropa sudah berkomitmen akan traceability. Amerika dua minggu yang lalu pun sudah bicara yang sama," ujar Susi di Jakarta, Senin (30/3/2015).

Menurut Susi, saat ini semua pihak terkait di sektor perikanan harus bersama-sama menangkal dan membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia merupakan negara yang tak merestui praktik perbudakan. Terlebih lagi, hal tersebut terjadi di wilayah Indonesia.

Oleh karena itu, dia meminta penegak hukum untuk segera bergerak membasmi praktik-praktik perbudakan tersebut. "Jadi, kalau kita masih ragu-ragu menindak kapal-kapal asing atau kapal eks asing, ini kesalahan besar. Saya tidak mau ujungnya kita dianggap merestui perbudakan terjadi di illegal fishing yang dihukum produk seafood Indonesia," kata dia.

Informasi perbudakan yang dilakukan PT Pusaka Benjina Resources diketahui Susi setelah membaca laporan investigasi Associated Press (AP). Dalam laporan yang dimuat oleh AP.org dengan judul "AP Investigation: Are slaves catching the fish you buy?" itu tertulis adanya pemaksaan kerja selama 22 jam per hari tanpa hari libur kepada ABK di kapal milik PT Pusaka Benjina Resources.

Bahkan, AP juga mengungkapkan para pekerja paksa yang banyak berasal dari Myanmar tersebut sampai harus mengonsumsi air kotor untuk minum. Hasil tangkapan ikan perusahaan tersebut sampai diekspor ke Amerika Serikat dan disalurkan ke toko ritel besar di Amerika Serikat, yaitu Wal Mart.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com