Selain itu, perusahaan sedang menyiapkan diversifikasi bisnis ke sektor ritel. Rencana tersebut ditargetkan terealisasi tahun 2017, sehingga bisa berkontribusi 50 persen-60 persen terhadap total pendapatan.
Namun, kata Michael, tahun ini, SRIL akan menghadapi tantangan penurunan harga poliester. Hal itu bisa mempengaruhi harga jual rata-rata produk, sehingga menurunkan pendapatan. Tahun lalu, harga poliester merosot 80 persen. "Tahun ini, harganya masih dalam tren turun," jelasnya.
Michael memperkirakan, target kinerja SRIL tahun ini dapat tercapai. Manajemen SRIL membidik kenaikan laba 10 persen menjadi 49,23 juta dollar AS. Bahkan, ia menduga, perusahaan bisa mengantongi laba bersih 51 juta dollar AS dan pendapat sebesar 596 juta dollar AS.
Michael dan Sebastian merekomendasikan beli SRIL. Michael menargetkan harga Rp 350 per saham, sedangkan Sebastian masih merevisi target. Lalu, Gregory Yap, Analis Maybank Kim Eng merekomendasikan beli SRIL dengan target Rp 333 per saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.