Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panasonic Incar Pertumbuhan Penjualan Segmen Korporasi 140 Persen

Kompas.com - 02/04/2015, 18:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Panasonic mengincar pertumbuhan penjualan piranti dari segmen business solution atau business to business (B2B) sebesar 140 persen pada tahun ini, seiring dengan makin membesarnya kebutuhan berbagai piranti elektronik dari segmen korporasi.

Associate Executive Director PT Panasonic Gobel Indonesia Heru Santoso menuturkan beberapa sektor industri yang menjadi pangsa pasar terbesar bagi perseroan untuk segmen business solution adalah developer, pemerintahan, sektor keuangan, hospitality dan retail.

"Segmen lainnya adalah pendidikan. Beberapa produk yang kami tawarkan untuk sektor-sektor tersebut adalah perangkat keamanan, infrastruktur, perangkat perkantoran, lighting solution dan energy solution," ujarnya Kamis (2/4/2015).

Panasonic cukup optimistis dengan pengembangan produk B2B, menyusul bergeliatnya berbagai perusahaan di Indonesia. Bahkan pada 2018, perusahaan ini menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan penjualan hingga 500 persen.

Untuk mendukung bisnis B2B, Panasonic membangun ruang pamer atau showroom yang khusus melayani segmen korporasi. Dalam showroom yang berada di Cawang ini, dipamerkan berbagai produk elektronik untuk segmen tersebut.

Heru beralasan, pembangunan showroom tidak di pusat bisnis dan perbelanjaan lantaran segmen yang disasar sagat spesifik. "Untuk bisa mengunjungi ruang pamer, customer harus janjian terlebih dulu. Nanti para konsumen akan didampingi staf yang akan memberikan informasi detail mengenai produk yang ingin dibeli. Ini berbeda dengan konsumen ritel," jelasnya.

Sejauh ini, sebagian besar produk solusi bisnis Panasonic masih dibuat oleh pabrik negara lain seperti Thailand, China dan sebagainya. "Nanti setelah pasarnya mulai berkembang, bukan tidak mungkin produk-produk tersebut dibuat di Indonesia," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com