Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Pagi Menguat ke Level Rp 12.950 Per Dollar AS

Kompas.com - 06/04/2015, 09:29 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak variatif mencoba menguat pada perdagangan Senin (6/4/2015).  Pada awal perdagangan di pasar spot hari ini, rupiah berhasil menguat ke bawah level 13.000.

Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda pukul 09.14 WIB berada di posisi Rp 12.950 per dollar AS dibanding penutupan pekan lalu pada 13.020.

Indeks dollar AS yang tertekan diharapkan memberi ruang penguatan bagi mata uang regional, termasuk mata uang garuda. Indeks dollar AS turun tajam di dua hari terakhir perdagangan pekan lalu setelah pertambahan tenaga kerja non-pertanian serta pertumbuhan impor AS turun drastis bahkan jauh dari perkiraan para analis.

Di sisi lain, disetujuinya bantuan likuiditas oleh Bank Sentral Uni Eropa (ECB) untuk Yunani menambah faktor pelemahan dollar AS. Akan tetapi, Yunani masih harus melobi IMF sebelum utangnya jatuh tempo akhir minggu ini.  

Hingga Kamis sore pekan lalu rupiah masih menguat bersamaan dengan mata uang lain di Asia mengikuti pelemahan dollar AS di pasar global. Diperkirakan hari ini rupiah akan kembali menguat, memfaktorkan berlanjutnya pelemahan dollar AS.

Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, jika data ekonomi AS yang buruk berlanjut beberapa minggu ke depan, rupiah akan memiliki momentum untuk menguat dan bertahan di bawah Rp 13.000 per dollar AS.

Akan tetapi secara umum, sensitifnya pergerakan dollar AS akibat komentar pejabat the Fed mengenai rencana kenaikan suku bunga, akan membuat volatilitas tetap tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usia Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com