Rupiah hari ini diperkirakan bergerak variatif. Indeks dollar AS yang naik siap menekan rupiah. Indeks dollar AS kembali menguat dengan derajat yang lebih tajam. Mayoritas data ekonomi AS Selasa (7/4/2015) waktu setempat, mulai dari job opening hingga consumer credit naik dibandingkan bulan lalu.
Ditambah dengan kekhawatiran yang meningkat mengenai kepastian pembayaran utang Yunani pada Kamis (9/4/2015) esok dan kewaspadaan menjelang BoJ meeting pagi ini, tekanan di pasar berhasil mendorong pelemahan euro serta yen yang cukup tajam. Kedua mata uang itu komposisi utama perhitungan indeks dollar AS.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, dollar AS berpeluang melanjutkan sentimen penguatannya di Asia. Akan tetapi penguatan itu bisa berakhir jika dini hari nanti notulensi FOMC meeting kembali menekan ekspektasi kenaikan suku bunga the Fed.
Rupiah mulai kembali ke jalur pelemahannya setelah hingga kemarin sore setelah dollar AS berhasil menguat terhadap mayoritas mata uang di Asia. Rupiah berpeluang melemah lagi hari ini untuk kembali mendekati kisaran Rp 13.000 per dollar AS. Tidak ada data ekonomi domestik penting yang ditunggu, pergerakan rupiah masih akan didominasi sentimen global.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.