Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat "Hedging", PLN Berharap Tidak Merugi Lagi

Kompas.com - 10/04/2015, 16:43 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Sofyan Basyir bersyukur perusahaan yang dipimpinnya mendapatkan fasilitas lindung nilai atau hedging dari 3 bank BUMN sekaligus. Menurut dia, fasilitas hedging ini sudah dinanti-nanti PLN sehingga diharapkan PLN tak terus-terusan merugi karena melemahnya nilai tukar rupiah.

"Mudah-mudahan dengan ini kerugian-kerugian besar dan fatal akibat depresiasi rupiah bisa kita terhindari," ujar Sofyan usai penandatanganan pemberian fasilitas hedging di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Dia bilang fasilitas hegding sangat dibutuhkan hampir semua BUMN terutama PLN yang sering melakukan pinjaman luar negeri atau utang. Apalagi kata dia, dengan adanya depresiasi rupiah maka nilai pinjaman tersebut akan berdampak lebih besar kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki utang luar negeri.

"Ini harapan semua, khususnya kami BUMN ya , untuk pengamanan dalam artian pengamanan financial maupun maupun legal, secara hukum ini langkah yang luar biasa kita dapat fasilitas ini," kata dia.

PLN menandatangai fasilitas hedging bersama PT Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia, dan PT Bank BNI. Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengucapkan terimakasih kepada ketiga bank BUMN yang bersedia memberikan fasilitas lindung nilai tersebut.

Pasalnya, PLN sangat membutuhkan fasilitas lindung nilai untuk memenuhi target pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt dimana sebagin besar dananya harus didapatkan dari utang luar negeri. Dia menuturkan, pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt membutuhkan biaya yang sangat besar yakni sekitar Rp 1.200 triliun.

Dana sebesar itu akan ditanggung oleh PLN dan swasta. Khusus PLN, perusahaan listrik negara itu akan membangun 10.000 Megawatt serta 2.400 jaringannya yang diperkirakan akan menghabiskan dana Rp 600 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com