“Kita mengeluarkan peraturan itu bukan hanya sekedar tidak boleh sekedar berdagang, karena nanti bisa salah. Karena kita perlu menjaga generasi muda,” kata Rachmat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Rachmat mengatakan, dalam era globalisasi ini kunci dari sumber daya manusia terletak pada generasi muda. “Nah kita lihat peta generasi muda kita seperti apa? Salah satu penyebabnya karena minuman beralkohol,” ucap Rachmat lagi.
Rachmat menyadari minuman beralkohol di Indonesia dibanderol dengan harga sangat murah dan terjangkau oleh bahkan kantong anak-anak.
“Malaysia dan Singapura itu lebih ketat dari Indonesia. Bahkan kalau dikaitkan dengan turis, (harga minumal alkohol) turisnya pun tiga kali lipat dari Indonesia,” jelas Rachmat.
Sebagai informasi, 16 April 2015 ini kebijakan larangan penjualan minuman beralkohol alias minuman keras di minimarket-minimarket di Indonesia berlaku efektif.
Larangan itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 06/M-DAG/PER/1/2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol. Permendag tersebut melarang penjualan minuman beralkohol golongan A yakni yang memiliki kadar alkohol di bawah 5 persen antara lain jenis bir, dilarang dilakukan di minimarket.
Penjualan hanya boleh di supermarket atau hipermarket namun hanya boleh dikonsumsi di lokasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.