Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2015, 14:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan dimulai tahun ini dan diperkirakan selesai pada akhir 2016 mendatang. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI pun akan merombak sejumlah stasiun demi operasional KA Bandara tersebut.

"Kita bangun infrastruktur antara lain berupa pengadaan lahan, signaling, listrik aliran atas, dan pembangunan stasiun di luar kawasan Bandara Soekarno-Hatta," ujar Direktur Keuangan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Kurniadi Atmosasmito di Jakarta, Senin (20/4/2015).

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa stasiun yang akan dirombak yaitu Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman. Perombakan Stasiun Manggarai dilakukan karena nantinya stasiun tersebut akan menjadi salah satu stasiun keberangkatan KA Bandara.

"Nanti kita bangun underpass sebagai passenger crossing. Nantinya, penumpang KA Bandara akan diarahkan untuk menuju peron khusus untuk penumpang KA Bandara," kata dia.

Selain itu, PT KAI juga merombak dan membangun Stasiun Sudirman Baru sebagai stasiun khusus KA Bandara. Nantinya Stasiun Sudirman akan menjadi stasiun khusus (city air terminal) yang hanya melayani penumpang dari dan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pembangunan KA Bandara pada tahun ini akan dilakukan dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soekarno Hatta sepanjang 12,1 km. Proyek jalur KA Bandara ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Perpres No. 83 Tahun 2011 tanggal 24 November 2011 tentang Penugasan kepada PT KAI (Persero) untuk Menyelenggarakan Prasarana dan Sarana KA Bandara Soekarno Hatta dan Jalur Lingkar Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi.

Nantinya KA Bandara akan beroperasi dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Bandara Soekarno Hatta melewati Stasiun Sudirman Baru, Duri, dan Batu Ceper sebagai stasiun pemberhentian. Total jarak yang dilintasi adalah sepanjang 36,3 km yang terdiri dari 24,2 km jalur eksisting dan 12,1 km jalur baru.

Proyek pembangunan KA Bandara dilakukan oleh PT KAI dalam hal pembangunan prasarana infrastruktur antara lain berupa pengadaan lahan, signaling, listrik aliran atas, pembangunan stasiun diluar kawasan Bandara Soekarno-Hatta.

Sementara itu, PT Railink mendapat tugas pengerjaan penyediaan sarana kereta api Bandara. Saat ini PT Railink sudah memesan 10 KA dari PT INKA. Diharapkan dalam waktu 14 sampai 18 bulan mendatang KA tersebut dikirimkan oleh PT INKA. Total biaya pembangunan KA Bandara Soekarno Hatta mencapai Rp 2,5 triliun. Dana itu terdiri dari pinjaman Rp 2 triliun dan sisanya Rp 500 miliar akan akan menggunakan dana kas KAI dan Railink.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak

5 Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak

Spend Smart
PLN Bakal Terapkan Teknologi Peyimpanan Karbon pada 19 PLTU Batu Bara

PLN Bakal Terapkan Teknologi Peyimpanan Karbon pada 19 PLTU Batu Bara

Whats New
Tiket Kereta untuk Libur Akhir Tahun Baru Terjual 30 Persen, Ini Penyebabnya

Tiket Kereta untuk Libur Akhir Tahun Baru Terjual 30 Persen, Ini Penyebabnya

Whats New
Menyoal Perhubungan Darat Kemenhub sebagai Regulator Kapal Penyeberangan

Menyoal Perhubungan Darat Kemenhub sebagai Regulator Kapal Penyeberangan

Whats New
Harga Cabai Tembus di Atas Rp 100.000, Cek Harga Pangan Jakarta Hari Ini 8 Desember

Harga Cabai Tembus di Atas Rp 100.000, Cek Harga Pangan Jakarta Hari Ini 8 Desember

Whats New
Permudah ASN Berhaji dan Umrah, Bank BJB Syariah Gaet Pemkab Pandeglang

Permudah ASN Berhaji dan Umrah, Bank BJB Syariah Gaet Pemkab Pandeglang

Whats New
Pentingnya Keseimbangan dan Kebahagiaan Hidup, Shopee Hadirkan Promo Self-Care

Pentingnya Keseimbangan dan Kebahagiaan Hidup, Shopee Hadirkan Promo Self-Care

Whats New
Mayora dan Indofood Dorong Startup Pangan Berkelanjutan

Mayora dan Indofood Dorong Startup Pangan Berkelanjutan

Whats New
Akselerasi Upsus LTT Padi Nasional 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Masa Tanam

Akselerasi Upsus LTT Padi Nasional 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Masa Tanam

Whats New
Gelar Rapimnas 2023, Kadin Indonesia Fokus pada Pemilu Damai dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Gelar Rapimnas 2023, Kadin Indonesia Fokus pada Pemilu Damai dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Visi Indonesia Emas 2045

BrandzView
11 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

11 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Whats New
OJK Isyaratkan Kembali Buka Pendaftaran Pinjol Baru untuk Sektor Produktif

OJK Isyaratkan Kembali Buka Pendaftaran Pinjol Baru untuk Sektor Produktif

Whats New
Usaha Rintisan, Ekspansi atau Tidak di Tahun Politik?

Usaha Rintisan, Ekspansi atau Tidak di Tahun Politik?

Whats New
Kemenhub Masih Kaji Perpanjangan Rute LRT Jabodebek sampai Bogor

Kemenhub Masih Kaji Perpanjangan Rute LRT Jabodebek sampai Bogor

Whats New
Pengertian Pembangunan Ekonomi, Tujuan, dan Faktor yang Memengaruhi

Pengertian Pembangunan Ekonomi, Tujuan, dan Faktor yang Memengaruhi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com