Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Pendapatan, SIDO Incar Toko Obat Berjaringan Mancanegara

Kompas.com - 22/04/2015, 20:53 WIB

KOMPAS.com - Demi mendongkrak pendapatan, perusahaan jamu dan farmasi PT Sido Muncul Tbk bakal mengincar toko obat berjaringan di tiga lokasi mancanegara. Presiden Direktur emiten berkode SIDO tersebut, Irwan Hidayat, mengatakan hal itu di sela-sela bakti sosial pemeriksaan mata gratis bagi siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan
Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Rabu (22/4/2015). "Kami akan menjual produk jamu di toko-toko obat berjaringan di Hong Kong, Taiwan, dan Singapura," kata Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menerangkan, trend masuk ke toko obat berjaringan adalah langkah menuju pasar yang mainstream. "Selama ini, kami belum mencoba pasar seperti itu," tutur Irwan sembari menambahkan bahwa grup jamu mendapatkan kenaikan pendapatan sepuluh persen ketimbang setahun silam.

Kendati demikian, Irwan memaparkan, pasar paling menguntungkan untuk produk-produk jamu adalah pasar dalam negeri. "Pasar itu masih potensial karena jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta jiwa," katanya lagi.

Catatan keterbukaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan pendapatan dari lini bisnis herbal SIDO tumbuh 2,4 persen menjadi Rp 1,05 triliun pada 2014 ketimbang  periode sama pada 2013. Sementara, pendapatan dari lini bisnis farmasi sepanjang 2014 berada di angka Rp 26,8 miliar. Angka ini setara dengan 1,1 persen dari total pendapatan perseroan.  

300 siswa

Josephus Primus Dari kiri ke kanan, tiga siswa SD Marga Mulya III Bekasi Utara bersama Presiden Direktur PT Sido Muncul Tbk Irwan Hidayat, dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat pembukaan pemeriksaan mata untuk 300 siswa sekolah dasar di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (22/4/2015).

Sido Muncul menggelar pemeriksaan mata untuk 300 siswa sekolah dasar di Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat. Acara itu berlangsung di SD Negeri Marga Mulya III, di dekat Jalan Perjuangan. Kegiatan sosial itu menghadirkan pula Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Budi Sabaraudin, dan Ketua  Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Cabang Bekasi Dokter Sri Sutarsih Lukman, SpM.

Secara teknis, sebelum melalui pemeriksaan mata, para siswa mendapat penyuluhan dan informasi mengenai pemeliharaan kesehatan. Tujuannya agar tak terjadi kelainan atau
gangguan pada penglihatan.

Kemudian, setiap anak akan menghabiskan waktu selama sekitar 15 menit untuk pemeriksaan mata. Andaikan mata anak terdeteksi positif mesti menggunakan kacamata, Sido  Muncul akan membuatkan lensa kacamata pada minggu berikutnya.

Kegiatan pemeriksaan mata untuk siswa SD oleh Sido Muncul sudah berlangsung sejak 2013. Beberapa daerah yang mendapat kesempatan program ini antara lain Semarang,  Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan Kota Tangerang Selatan.

Sebelumnya, sejak 2011, Sido Muncul bekerja sama dengan Perdami melaksanakan kegiatan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu di Indonesia. Hingga kini,  kerja sama itu sudah mengoperasi 40.500 mata.

Kemudian pada 2015, bersama Berlico Farma, Sido Muncul melakukan kegiatan sosial bernama Bantuan Biaya Hidup yang menyasar pasien kurang mampu secara finansial di
Indonesia. Program ini bertujuan meringankan biaya hidup pasien tersebut selama masa pengobatan. Yogyakarta menjadi kota pertama realisasi program ini.  Pada 2014, SIDO mengakuisisi Berlico Farma.

Primus Petugas tengah memeriksa mata seorang siswi SD Negeri Marga Mulya III, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Rabu (22/4/2015). Kegiatan pemeriksaan mata untuk siswa SD oleh Sido Muncul dan Perdami sudah berlangsung sejak 2013. Beberapa daerah yang mendapat kesempatan program ini antara lain Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan Kota Tangerang Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com