Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Shinkansen Tidak Mempunyai "Multiplier Effect" Ekonomi yang Besar

Kompas.com - 24/04/2015, 07:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Rencana pembangunan kereta api (KA) supercepat atau shinkansen Jakarta-Bandung tidak boleh hanya memperhatikan aspek bisnis semata.

Direktur Eksekutif Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, mengatakan, sebagai sebuah kebijakan publik maka pembangunan shinkansen Jakarta-Bandung juga mesti memperhitungkan dampak sosial ekonomi masyakat.

Dia meyakini proyek tersebut tak berdampak besar bagi ekonomi. "Apa multiplier effect setelah dibangunnya KA supercepat Jakarta-Bandung? Mesti belum memiliki kajian, tapi dari hipotesa saya sih ini enggak akan memiliki multiplier effect ekonomi yang besar," ujar Enny kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Menurut dia, saat ini yang sebenarnya lebih penting adalah angkutan barang. Pasalnya, biaya logistik di Indonesia masih relatif mahal. Hal itu kata dia akan berdampak positif kepada masyarakat ketimbang pembangunan KA supercepat.

Namun, apabila kebijakan pembangunan itu merupakan kebijakan korporasi, atau ada pihak swasta yang berminat, Enny mengaku mendukungnya. Pasalnya saat ini kemungkinan demand mobilisasi orang dari Jakarta-Bandung sangat tinggi.

Meski begitu, dia mengatakan tak ada jaminan bahwa suatu kebijakan korporasi akan memiliki dampak sosial ekonomi yang positif bagi masyarakat.'

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com