Berdasarkan laporan keuangan, penurunan laba karena kenaikan biaya provisi kredit sebesar 80,6 persen menjadi Rp 7,37 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 4,08 triliun. Atau secara quartal to quartal provisi kredit naik 20,6 persen.
Itu terjadi karena kenaikan kredit bermasalah (non performing loanNPL) gross menjadi 4,07 persen per kuartal I/2015, dari posisi 2,57 persen per kuartal I/2014. Sedangkan rasio NPL net menjadi 1,81 persen per kuartal I/2015, dari posisi 1,39 persen per kuartal I/2014.
Sedangkan dari sisi bisnis, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,6 persen menjadi Rp 176,47 triliun per kuartal I/2015, dibandingkan posisi Rp 160,96 triliun per kuartal I/2014. Penopang pertumbuhan kredit adalah segmen korporasi dengan pertumbuhan 16,3 persen. (Nina Dwiantika)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.