Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Prioritas Mana, Asuransi atau Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 28/04/2015, 06:02 WIB

Oleh Rudiyanto

@rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Dalam teori perencanaan keuangan, idealnya setiap orang harus memiliki asuransi dan investasi. Kegunaan dari asuransi adalah untuk melindungi seseorang atau keluarganya secara keuangan dari risiko yang sifatnya tidak terduga.

Sementara kegunaan dari investasi adalah untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang dan menjaga agar daya beli kita tidak tergerus dengan inflasi. Baik asuransi dan investasi, keduanya sama-sama penting.

Yang menjadi pertanyaan, apabila jumlah uang yang bisa disisihkan setiap bulannya terbatas, apakah sebaiknya digunakan untuk membeli asuransi atau berinvestasi?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memahami asuransi dengan lebih mendalam. Sama halnya reksa dana yang bisa dibagi menjadi jenis pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham yang disesuaikan dengan kebutuhan keuangan kita, asuransi juga demikian.

Yang dimaksud dengan “membeli” asuransi adalah kita membayar sejumlah uang yang disebut premi kepada perusahaan asuransi. Selanjutnya jika dalam periode tertentu (masa pertanggungan) terjadi risiko pada pembeli asuransi (tertanggung), maka perusahaan asuransi akan membayar sejumlah uang ganti rugi (uang pertanggungan). Jika tidak terjadi risiko, maka premi tersebut menjadi milik asuransi.

Mengapa perusahaan asuransi bisa memberikan uang pertanggungan yang nilainya bisa sangat besar dibandingkan dengan premi yang dibayarkan? Hal ini karena produk asuransi dijual secara luas kepada orang banyak. Keuntungan dari “banyak” orang yang tidak mengalami risiko digunakan sebagai “simpanan” untuk membayar “sedikit” orang yang mengalami risiko.

Secara umum asuransi untuk perorangan dapat dibagi menjadi asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi penyakit kritis dan asuransi kesehatan. Manfaat dari masing-masing jenis asuransi tersebut adalah sebagai berikut:

Asuransi Kecelakaan
Memberikan pertanggungan atas risiko kematian dan cacat tetap total yang disebabkan karena kecelakaan. Dengan demikian, untuk risiko cacat tetap total dan kematian yang disebabkan bukan karena kecelakaan tidak ditanggung.

Dalam prakteknya, asuransi ini sering disebut PADD (Personal Accident Death and Disablement) atau disebut juga PA (Personal Accident). Karena kemungkinan terjadinya kecelakaan sangat kecil, umumnya premi asuransi ini sangat murah, namun uang pertanggungannya terbatas.

Asuransi Jiwa
Memberikan pertanggungan atas risiko kematian karena alasan apapun. Jadi meninggal dunia karena sebab alami, kecelakaan bahkan bunuh diri bisa mendapat uang pertanggungan.

Pada prakteknya, ada beberapa pengecualian yang bisa menyebabkan uang pertanggungan tidak keluar seperti jika kematian terjadi karena tertanggung melakukan kejahatan. Poin-poin pengecualian tersebut bisa dibaca pada polis asuransi yang bersangkutan.

Karena kemungkinan terjadinya lebih besar dibandingkan asuransi PA, umumnya premi asuransi ini lebih mahal namun uang pertanggungannya tidak terbatas.

Asuransi Penyakit Kritis
Memberikan pertanggungan atas risiko terdeteksi mengidap penyakit kritis tertentu. Biasanya masing-masing perusahaan asuransi memiliki ketentuan yang berbeda-beda baik jumlah penyakit kritis yang ditanggung dan tahapan dari penyakit kritis tersebut.

Untuk melakukan klaim atas asuransi ini biasanya tertanggung harus menyiapkan riwayat medis yang sangat lengkap dan jujur dalam mengisi kuesioner. Dengan adanya asuransi ini diharapkan tertanggung bisa membiayai pengobatan penyakitnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com