Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Prioritas Mana, Asuransi atau Investasi Reksa Dana?

Kompas.com - 28/04/2015, 06:02 WIB

Asuransi Kesehatan
Memberikan pertanggungan atas risiko tindakan operasi dan rawat inap di rumah sakit. Terkadang, orang tidak bisa membedakan antara asuransi kesehatan dengan asuransi penyakit kritis.

Cara kerja asuransi kesehatan adalah menanggung biaya kesehatan yang timbul dari rawat inap di rumah sakit, biaya tindakan operasi, biaya obat-obatan dan rawat jalan. Misalkan, jika di menjalani rawat inap di rumah sakit, maka per malam Asuransi akan memberikan pertanggungan hingga sekian ratus ribu atau juta per hari.

Tergantung premi yang dibayarkan, ada yang hanya menanggung biaya rumah sakit dan tindakan operasi, ada pula yang sampai pada biaya obat-obatan dan rawat jalan. Sistemnya fleksibel, bisa sistem kartu sehingga kita tidak perlu membayar, bisa juga sistem reimbursement atau kita membayar dahulu baru kemudian melakukan klaim.

Sebagian dari sudah terasuransi
Untuk Anda yang bekerja di perusahaan, sebenarnya tanpa disadari kita sudah memperoleh manfaat asuransi. Sebagai contoh, umumnya perusahaan memberikan manfaat asuransi kesehatan untuk karyawan. Bahkan ada yang menanggung hingga istri dan anaknya.

Ada yang menggunakan asuransi komersial, ada pula yang menggunakan asuransi dari BPJS Kesehatan. Ada pula yang dua-duanya. Beberapa perusahaan yang bonafide bahkan memiliki rumah sakit sendiri dan menggratiskan atau memberikan diskon besar untuk biaya kesehatan bagi karyawan dan pensiunannya.

Kemudian, bagi anda yang didaftarkan dalam Jamsostek atau sekarang lebih dikenal dengan BPJS Ketenagakerjaan, sebenarnya dalam komponen tersebut juga terdapat Jaminan Kecelakaan Kerja yang sudah mencakup Asuransi Jiwa dan Asuransi Personal Accident.

Jika Anda merasa fasilitas dari perusahaan sudah mencukupi, berarti hanya tinggal Penyakit Kritis yang belum anda miliki. Namun jika anda merasa bahwa asuransi yang ada masih belum cukup anda bisa menambahnya melalui asuransi komersial.

Menurut saya, Idealnya, bagi seseorang yang menjadi tulang punggung nafkah keluarga sebaiknya memiliki 3 asuransi yaitu Jiwa, Penyakit Kritis dan Kesehatan sebelum melakukan investasi.

Asuransi atau reksa dana
Kembali ke pertanyaan awal, jika dana terbatas, maka mana yang sebaiknya menjadi prioritas? Apakah investasi reksa dana atau membeli asuransi? Ataukah melakukannya bersamaan seperti halnya reksa dana dan dana darurat?

Jika dana memang sangat terbatas, maka menurut saya sebaiknya asuransi yang menjadi prioritas dibandingkan investasi. Sebab ketika risiko terjadi ketika investasi baru tidak lama dijalankan, dikhawatirkan nilai investasi tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan finansial keluarga.

Sambil berjalannya waktu ketika kondisi finansial sudah mulai meningkat baru kita melakukan investasi. Bagaimana jika karena hal ini kita terlambat maka hasil investasinya kurang maksimal? Sepanjang badan dan pikiran kita sehat, menurut saya gaya hidup bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kita bisa mencari cara untuk meningkatkan penghasilan.

Apakah bisa jika kita melakukan investasi saja dengan tidak memiliki asuransi penyakit kritis? Sebenarnya ini tergantung masing-masing orang. Jika anda berani mengambil risiko, pola hidup dan makannya sehat dan tidak ada riwayat penyakit kritis pada keluarga, serta banyak amal dan ibadahnya silakan saja.

Demikian sharing saya kali ini, semoga bermanfaat.




*Rudiyanto adalah penulis Buku “Sukses Finansial dengan Reksa Dana” dan “Fit Focus Finish” yang diterbitkan oleh Elex Media. Head of Operation and Business Development Panin Asset Management. Salah satu Manajer Investasi terbesar di Indonesia, penerima penghargaan reksa dana Tertinggi, Terbaik dan Terfavorit pada tahun 2015 oleh Majalah Investor – Infovesta. Rudiyanto juga merupakan anggota Kelompok Kerja (POKJA) Otoritas Jasa Keuangan untuk peningkatan Literasi Keuangan di Indonesia.  Blog rudiyanto.blog.kontan.co.id

FB Rudiyanto.Blog
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com