Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Infrastruktur Mulai Bergulir

Kompas.com - 29/04/2015, 09:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti menjawab keraguan sejumlah kalangan, pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla berniat menggulirkan sejumlah proyek infrastruktur mulai pekan ini. Setidaknya pembangunan empat proyek infrastruktur akan digelar, di luar megaproyek pembangkit listrik 35.000 Megawatt (MW).

Daftar proyek yang akan digelar adalah pembangunan proyek jalan tol Trans Sumatera, pembenahan Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Merak, jalan tol Solo-Ngawi-Kertosono, serta proyek  pembangunan perumahan yang masuk Program 1 Juta Rumah.

Total nilai proyek ini mencapai sekitar Rp 380 triliun. Namun pembangunannya dilakukan secara bertahap. Tahap awal, nilai proyek yang dibangun tahun ini sekitar Rp 70 triliun.

Pembangunan jalan tol Trans Sumatera, sebagai contoh. Total nilai proyek jalan bebas hambatan yang  menghubungkan Lampung dan Nangroe Aceh Darussalam ini menelan dana Rp 360 triliun.

Tahap awal, ruas ruas Bakauheni, Lampung ke Tanjung Api-Api, Sumatera Selatan  yang akan dibangun mulai tahun ini. Nilainya Rp 53,63 triliun. Groundbreaking proyek ini ini berbarengan dengan   pengembangan Pelabuhan Merak, Banten, yang diperkirakan menelan dana sekitar Rp 8 triliun. "Groundbreaking Kamis besok (30/4/2015). Lokasinya sudah siap semua," kata Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Senin (27/4/2015).

Selain jalan tol, pelabuhan, dan perumahan, proyek listrik 35.000 MW mulai bergulir, Senin pekan depan (4/5/2015) . "Tahap pertama akan ditandatangani kontrak perjanjian jual beli  listrik sebesar 2.000 MW," tutur Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia.

Sejumlah perusahaan pelat merah menjadi pelaksana proyek infrastruktur tersebut. Pada proyek pembangunan tol Trans Sumatera, pemerintah menyerahkan kepada konsorsium BUMN infrastruktur. Yakni PT Hutama Karya, PT Jasa Marga Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Waskita Karya Tbk.

Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, hingga akhir April ini, nilai proyek infrastruktur yang digarap BUMN mencapai Rp 20 triliun. Sementara total nilai proyek infrastruktur yang akan digarap BUMN dalam rentang Mei-Juni 2015 sekitar Rp 100 triliun. Adapun target nilai realisasi proyek infrastruktur  yang digelar pemerintah mencapai  Rp 300 triliun. "Ini termasuk proyek pelabuhan di Indonesia Timur," ujar Rini.

Agenda pelaksanaan proyek infrastruktur skala besar ini semacam obat penawar atas kelesuan ekonomi di kuartal I-2015. Dana untuk proyek ini diharapkan bisa memutar roda ekonomi lebih kencang pada periode mendatang.

Pelaksanaan sejumlah proyek ini bakal menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia, plus sebagai penarik investasi swasta. Sebab, banyak investor menunggu masuknya dana pemerintah ini. Oleh karena itu, realisasi proyek ini menjadi krusial, bukan sebatas groundbreaking tanpa kelanjutannya. (Agus Triyono, Asep Munazat Zatnika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com