Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Konservatif oleh Tjahjo Kumolo, Ini Jawaban Menkeu Bambang

Kompas.com - 29/04/2015, 20:18 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyebut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro terlalu ambil sikap konservatif. Menanggapi sindiran tersebut, Bambang pun menjelaskan alasan mengapa dia konservatif.

Menurut Menkeu, sikapnya yang konservatif adalah demi mencapai anggaran yang ideal, yaitu anggaran yang terjamin keberlanjutannya.

“Mendagri bilang, Menkeu kok konservatif. Ternyata setelah duduk di Menkeu, itulah yang memang harus saya lakukan, konservatif. Karena saya harus menjamin keuangan negara ada keberlanjutannya, tidak ada gangguan besar,” kata Bambang, Jakarta, Rabu (29/4/2015).

Lebih lanjut Bambang mencontohkan bagaimana tidak konservatifnya Menteri Keungan di Yunani sehingga membuat negara tersebut kebingunan. Bambang mengatakan, pemerintah Yunani saat ini terbelit hutang yang harus dibayar dalam jumlah besar ke Dana Moneter Internasinoal dan Uni Eropa.

“Kenapa Yunani bisa utang besar? Karena di masa lalu pengelolaan anggaran di Yunani sangat longgar, sangat mudah untuk bisa melakukan spending. Defisit budget di Yunasi bisa 8 persen dari PDB. Dan untuk membiayai defisit tersebut, mereka dengan mudah mengeluarkan surat utang ke market,” jelas Bambang.

Bambang menuturkan, dalam perkembangannya Yunani mengalami masalah di pengelolaan ekonominya sehingga surat utang yang dikeluarkan menjadi tidak berharga lagi. Yunani menjurus pailit, dan membutuhkan pinjaman besar bahkan untuk menjalankan roda pemerintahan.

Setelah pemilu, partai yang radikal dengan bantuan asing menguasai pemerintahan dan menggeser partai yang selama ini kooperatif dengan IMF dan Uni Eropa. Kendati berganti, Bambang melanjutkan, pemerintah Yunani toh tidak lepas dari kewajiban membayar utang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com