JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil berharap Kementerian Perdagangan makin banyak berekspansi ke pasar ekspor non-tradisional, menyusul menurunnya permintaan dari pasar tradisional seperti China dan Eropa. “Ekspor kita harus lebih agresif ke non-tradisional. Bukan China dan Eropa. Tapi India, Timur Tengah, Turki, dan Iran. Harus diperkuat tujuan ekspor,” ucap Sofyan, di Jakarta, Selasa (5/52015).
Sofyan mengatakan, Dana Moneter Internasional telah lebih awal memperkirakan terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang. Namun, Sofyan sendiri memandang masih ada ceruk potensi yang belum digali RI di negara-negara tersebut.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2015 mengalami perlambatan dibanding periode sama tahun lalu, menjadi sebesar 4,71 persen. Salah satu penyebab perlambatan ekonomi adalah turunnya ekspor.
Pada kuartal I-2015, kinerja ekspor hanya turun minus 0,53 persen dibanding kuartal I-2014, dan turun cukup tajam minus 5,98 persen dibandingkan kuartal IV-2014. Melambatnya ekonomi China sebagai tujuan ekspor utama RI, dan rendahnya harga komoditas telah menyebabkan kinerja ekspor RI merah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.