Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Migas Rangkul Pemerintah Pikirkan Krisis Energi Indonesia

Kompas.com - 05/05/2015, 20:24 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Asosiasi Migas Indonesia (Indonesia Petroleum Association/IPA) mengajak pemerintah Indonesia sebagai pemegang kebijakan memikirkan nasib krisis energi Indonesia di masa depan. Pemikiran ini menjadi tema utama acara tahunan, IPA Convention & Exhibition (Convex) ke-39 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan 20-22 Mei 2015.

Dalam acara ini, para pelaku industri migas mengusung tema, "Bekerja Bersama untuk Mempercepat Solusi Dalam Mengantiisipasi Krisis Energi di Indonesia." Diskusi berfokus membahas isu kekurangan pasokan minyak karena tingkat permintaan energi yang tinggi, rumitnya presedur perijinan proyek hulu migas, dan menjaga iklim investasi di sektor migas.

"Kami (IPA) pihak industri, pemerintah, pemegang kepentingan, wajib saling kerja sama. Punya isu-isu yang mau dibicarakan membahas prospek bisnis di masa depan," jelas Craig Stewart, Presiden IPA di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (5/5/2015).

IPA Convex tahun ini menggelar tiga pleno, membahas tiga tema utama, yakni Krisis Energi Indonesia dalam Situasi Global yang Baru. Kedua, Reformasi tata Kelola Migas dalam Pencapaian Tujuan Nasional. Terakhir, Kolaborasi Lintas Sektoral untuk memajukan Sektor Migas Nasional. Seluruh pleno akan dihadiri pejabat negara setingkat menteri, pengamat, dan eksekutif perusahaan migas utama di Indonesia.

"Pameran dan konvensi migas ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo untuk pertama kalinya. Surat sudah kami layangkan dan mendapat sambutan positif," jelas Yanto Sianipar, Chairman IPA Convex.

Agung Kurniawan IPA Convex ajang tahunan pameran dan konvensi industri migas nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com