Direktur Eksekutif INDEF Enny Sri Hartati mengatakan, kendati IHSG terus berfluktuasi namun halitu hanya bersifat jangka pendek. Enny menuturkan, turunnya IHSG lebih disebabkan karena investor melihat adanya ‘delay’ dari realisasi belanja pemerintah.
“Bukan karena faktor fundamental,” kata Enny kepada Kompas.com, Selasa (6/5/2015).
Dalam jangka panjang, aliran dana masuk diyakini terus mengalir, utamanya investasi langsung asing atau Foreign Direct Investment (FDI). “Perlambatan ekonomi bukan berarti Indonesia tidak prospektif. Indonesia masih akan menjadi tujuan investasi,” kata dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Senin sore, mengatakan, perlambatan ekonomi bukan disebabkan faktor fundamental ekonomi RI. Menurut Sofyan, perubahan APBN dan nomenklatur di sejumlah Kementerian/Lembaga menjadi salah satu faktor perlambatan.
Di sisi lain menurunnya kinerja baik ekspor maupun impor juga tak lepas dari pengaruh eksternal. Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan hanya mampu mencapai 7 persen pada tahun ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.