Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Impor Beras, Mendag Tunggu Panen Raya di Juli

Kompas.com - 10/05/2015, 18:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan mengatakan, impor beras yang santer beredar dalam beberapa hari terakhir merupakan pilihan terakhir dalam mengamankan pasokan dan menstabilkan harga. Sebab, saat ini Kemdag masih menunggu panen raya beras nasional di bulan Juli 2015.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengklaim harga beras dan kebutuhan pokok lainnya akan stabil menjelang puasa dan lebaran. Rachmat menyatakan bertanggung jawab atas ketersediaan dan stabilitas harga komoditas pangan di pasar menjelang bulan suci Ramadhan.

Karena itu, Mendag meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena saat ini stok beras masih dalam kondisi aman dan terkendali. "Saat ini, kami pastikan stok beras dalam kondisi aman dan harga terkendali," ujar Rachmat, dikutip dari Kontan, Minggu (10/5/2015).

Jika panen raya bulan Juli mendatang mampu memenuhi pasokan beras dan membuat harga stabil, maka impor beras tidak akan dilakukan lagi. Ia bilang pemerintah masih berusaha agar tidak tergantung pada impor. Dengan membatasi impor, pemerintah dapat mencapai swasembada pangan dan mendorong peningkatan perekonomian petani.

Untuk memastikan pengamanan stok beras nasional, Rachmat bersama dengan Kementerian Pertanian dan Badan Urusan Logistik (Bulog) saat ini tengah melakukan verifikasi data terkait stok beras nasional. Ia berjanji, akan langsung melaporkan kepada Presiden dan Wapres secara berkala terkait perkembangan data stok beras.

Dengan mendapatkan data akurat pemerintah bisa mengambil kebijakan yang tepat untuk mengamankan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga pangan di pasar.

Demikian juga, pemerintah bisa melakukan intervensi ke pasar dengan melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah yang harga bahan pokoknya bergejolak. Di sisi lain, pemerintah juga bisa langsung memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang harga beras di wilayahnya bergejolak. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com