Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

"Jembatan Selat Sunda Batal, Duitnya Kalau Bisa Dioper..."

Kompas.com - 12/05/2015, 12:32 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Cornelis meminta perhatian serius dari pemerintah pusat, sebab wilayah ini merupakan wilayah perbatasan yang sangat strategis. Ironisnya, Cornelis menyampaikan kondisi infrastruktur di wilayah Kalbar masih sangat memprihatinkan dibandingkan negara tetangga, Malaysia.

“Kita di Kalbar jauh tertinggal dari saudara kita di sebelah. Permohonan kami tidak muluk-muluk. Sederhana saja, seperti jalan perbatasan, pelabuhan, dan listrik. Listrik saat ini kita beli dari Malaysia,” ucap Cornelis, dalam pertemuan Gubernur-Gubernur Se-Indonesia dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago, Jakarta, Senin (11/5/2015) malam.

Cornelis menyampaikan, dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) infrastruktur perlu dibangun. Selain itu, masalah pangan dan kesehatan di Kalbar juga layak mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

“Namun kami menyadari bagaimanapun juga membangun sekaligus, tidaklah mungkin. Tapi paling tidak Bappenas sudah punya keberanian membatalkan Jembatan Selat Sunda, duitnya kalau bisa dioper ke Kalbar,” ujar Cornelis disambut tepuk tangan Gubernur lain.

Cornelis menyampaikan, selain jalan perbatasan dan listrik, yang paling perlu dibangun di Kalbar yakni pangkalan militer. Cornelis menyebut, kondisi 100 tahun ke depan tidak akan terprediksi, mengingat saat ini ada sengketa di Laut China Selatan.

“Pangkalan militer di Paloh perlu dibangun. Kenapa? Karena 100-150 tahun lagi kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Filipina-China bersengketa, kita harus jaga Laut China Selatan. Minimal kita bikin pangkalan militer seperti di San Diego,” kata Cornelis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+