Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Heran, Bank Asal Indonesia Sulit Buka Cabang di Singapura

Kompas.com - 13/05/2015, 11:58 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sulitnya bank asal Indonesia membuka cabang di Singapura membuat Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo heran. Dia mengungkapkan hal itu dalam diskusi publik tentang sistem keuangan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (13/5/2015).

"Bank yang dimiliki oleh Singapura di sini ada ribuan cabang dan ATM-nya. BNI punya satu cabang di Singapura. Untuk membuka satu cabang lagi saja sudah 10 tahun ini tidak pernah dibukakan (oleh Pemerintah Singapura), alasanya bermacam-macam," ujar Agus dalam diskusi tersebut.

Padahal, satu kantor cabang di Singapura akan ditempatkan di Kantor Kedutaan Besar Indonesia. Manfaatnya tak lain untuk pelayanan masyarakat Indonesia di Singapura.

Saat ini, BI sudah melakukan berbagai cara agar bank asal Indonesia mampu masuk ke negara-negara ASEAN lainnya, seperti keterbukaan Indonesia membuka kesempatan bagi bank ASEAN lain untuk membuka cabang di dalam negeri. Salah satunya mendorong ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) sehingga tercipta kesetaraan dalam industri perbankan di ASEAN.

"Kami sambut baik bahwa kita sudah sekalian ASEAN Banking Integration Framework. Bank ASEAN lain boleh masuk (ke Indonesia); tetapi kalau bank kita masuk ke sana, harus dibukakan pintu," kata Agus.

Sebenarnya, kesulitan izin pembukaan cabang bank asal Indonesia tak cuma di Singapura. Di Malaysia, Bank Mandiri juga kesulitan membuka cabang. Padahal, perbankan Malaysia di Indonesia saat ini ada tiga, yaitu CIMB Niaga, BII MayBank, dan Maybank Syariah.

Ketiga bank tersebut memiliki lebih kurang 390 kantor di Indonesia dan 4.800 ATM. Sementara itu, bank asal Indonesia di Malaysia, kata dia, hanya ada satu cabang, yaitu Bank Muamalat.

Oleh karena itu, Agus pun meminta kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk terus berupaya agar bank asal Indonesia bisa membuka cabang di Malaysia dan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com