Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Tugas Kuliah, Kini Wulan Punya Puluhan Karyawan

Kompas.com - 13/05/2015, 22:47 WIB

Sampai saat ini, Wulan mengaku masih kesulitan memenuhi permintaan pasar. Dari pengalaman, Wulan bilang, usaha baju muslim bisa naik hingga tiga kali lipat saban tahun. Apalagi menjelang Lebaran, permintaan sangat banyak. Dia pun menggaet mitra usaha yang bisa mendukung bagian produksi. “Saya tidak bisa bikin stok karena produk Miulan selalu habis, jadi mau tak mau harus kerjasama dengan orang lain,” kata perempuan yang kini mempekerjakan 32 karyawan ini.  

Untuk mengatasi kewalahan dalam bidang produksi, Wulan punya strategi jitu. Ia sempat curhat pada ibunya mengenai kendala tersebut. Lalu sang ibu menyarankan agar Wulan minta bantuan ibu rumahtangga.

Mulai tahun lalu, ia memberdayakan ibu rumahtangga yang tinggal di sekitar rumahnya. Para ibu rumahtangga tersebut bertugas untuk membuat aksesori yang akan ditempelkan di baju. “Saya memberi bahan dan alat untuk membuat hiasan bunga, lalu mereka kerjakan di rumah,” jelasnya.

Saat ini, ada sekitar 40 ibu rumah tangga yang diberdayakan oleh Wulan. Dalam sehari, ibu rumah tangga itu bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp 30.000–Rp 40.000 dengan membuat aksesori kerudung.

Berkat kegigihannya dalam usaha, Wulan mendapat penghargaan wirausaha dari sebuah bank untuk kategori bidang usaha kreatif. Di masa mendatang, Wulan berharap produknya bisa dipakai hingga luar negeri. “Saya juga berharap anak muda tidak menyia-nyiakan waktu tak jelas, tapi berkarya sehingga semakin banyak produk Indonesia bisa go international, “ ujar Wulan.    

Diminta menjadi PNS

Sudah lima tahun lebih Tsummadana Wulan Setyoningrum malang melintang menjadi pengusaha baju muslimah. Ternyata, kesuksesannya tak mengubah pendirian orangtua yang menginginkan Wulan jadi pegawai negeri sipil.

Wulan bercerita, sejak lama orangtuanya, Supartono dan Mustami, berharap ia menjadi pegawai negeri sipil (PNS) seusai mendapat gelar sarjana. Namun, karena merasa asyik jadi jadi pengusaha, Wulan mencari dalih. “Saya bilang mau melanjutkan kuliah, setelah itu baru jadi PNS,” ucap perempuan berusia 24 tahun ini.

Wulan memahami keinginan orangtuanya tersebut. Sebagai orangtua, mereka melihat, pengusaha merupakan pekerjaan yang kurang jelas karena pendapatan kerap tidak menentu.

 Di sisi lain, Wulan merasa bertanggung jawab terhadap karyawan dan orang-orang yang menjadi distributor dan reseller Miulan Hijab. “Kalau saya berhenti, mereka jadi terhenti juga usahanya. Saya tidak mau itu,” ungkap dia.

Maka, setelah tamat kuliah dari Udinus, ia melanjutkan ke jenjang pendidikan Magister Manajemen di Universitas Diponegoro. Wulan ingin memantapkan pengetahuannya dalam bisnis. Ia juga bersyukur ada moratorium penerimaan PNS. Sebab, itu berarti, ia bisa melanjutkan passion­-nya sebagai wirausahawan.

Produk baru

Tahun ini, ia akan berekspansi dengan membangun gudang dan outlet Miulan Hijab. Selanjutnya, Wulan juga mempersiapkan beberapa produk baru, seperti baju renang muslimah dan baju muslim pria.  

Wulan menambahkan, untuk berusaha, modal bukanlah persoalan utama. Bila tak punya modal, kreatiflah dalam merintis usaha, misalnya dengan menjual produk orang lain. “Usaha itu ada prosesnya, jadi jalani saja dulu dari yang paling kecil dan terus berinovasi agar usaha terus berkembang,” ucap dia. (Marantina)                            

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com