Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Kami Merasakan Ada Kekuatan yang Ingin Mengganggu...

Kompas.com - 14/05/2015, 12:49 WIB
|
EditorErlangga Djumena

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) Faisal Basri dalam paparan rekomendasi terakhirnya menyampaikan, dari beberapa rekomendasi yang diberikan tim kepada pemerintah, ada yang sudah dilaksanakan, dan ada yang baru sebagian dilaksanakan. Faisal menyebut, apa yang dilakukan pemerintah dan PT Pertamina (Persero) terhadap rekomendasi pembubaran Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sudah melebihi ekspektasi dari tim.

Ternyata, yang dilikuidasi tidak hanya Petral, tetapi juga anak usahanya, yakni Pertamina Energy Services Pte Ltd (PES) dan Zambesi Investments Limited (ZIL). (Baca: Faisal Basri: Pembubaran Grup Petral Melebihi Ekspektasi Kami...)

Namun, untuk rekomendasi penghapusan Premium, Pertamina kurang selaras dengan usulan tim anti-mafia migas tersebut. Tim Faisal yakin, penghapusan Premium atau RON 88 bisa dilakukan dalam waktu enam bulan. "Pertamina minta paling lama dua tahun," kata Faisal di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Dalam hal ini, Faisal menyindir Pertamina yang mengatakan tidak mampu melenyapkan Premium dalam waktu enam bulan. Namun, buktinya, Pertamina bisa menyiapkan bahan bakar minyak (BBM) varian baru, Pertalite, dalam kurun waktu enam bulan.

"Kami juga sadar, kami merasakan ada kekuatan yang ingin mengganggu atau mempertahankan apa yang mereka dapatkan sendiri, selama ini. Tantangan itu yang kami coba," kata pengamat ekonomi politik Universitas Indonesia itu.

Pada bagian lain, Faisal mengatakan, tim merekomendasikan agar kilang-kilang Pertamina bisa memproduksi lebih banyak RON 92. Menurut dia, salah satu yang bisa dimanfaatkan adalah kilang milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

"Namun, mungkin gara-gara kasus TPPI sekarang, orang jadi takut menjamah TPPI, jadi delay lagi," kata Faisal.

Kendati sebagian rekomendasi belum ditindaklanjuti, Faisal tetap menilai bahwa pemerintah cukup responsif terhadap masukan tim. Sikap itu bahkan berlaku untuk usulan-usulan yang belum resmi menjadi rekomendasi. "Ya mungkin kekuatan tim itu. Kalau kami dibentuk hanya untuk basa-basi, ya kami cemberut semua wajahnya. Namun, ini berbeda," ucap Faisal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Transfer BCA ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Cara Beli Tiket Indonesia vs Argentina serta Syarat dan Harganya

Spend Smart
JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

JK Bilang Pemerintah Bayar Utang Rp 1.000 Triliun, yang Benar Rp 902 Triliun

Whats New
Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Erick Thohir: Saya Mutar Lokananta Agak Bergetar

Whats New
Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Kemenhub Berencana Kenakan Tarif bagi Pelajar, Lansia dan Disabilitas Naik Teman Bus di 10 Kota

Whats New
PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

PwC Indonesia: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan

Whats New
Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Kemenhub Ungkap Dua Pesawat Asing yang Terparkir Setahun di Bandara Kertajati Milik Prancis

Whats New
PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

PT Angkasa Pura Solusi Buka Lowongan Kerja hingga 13 Juni 2023, Simak Persyaratannya

Work Smart
Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Lotte Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk S1, Cek Syaratnya

Work Smart
Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Tiga Hari Pemberlakuan Gapeka 2023, KAI Klaim Tekan Keterlambatan Kereta

Whats New
Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Whats New
Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Mengenal Dewi Kam, Satu-satunya Wanita yang Masuk Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia

Whats New
Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut 'Hustle Culture'

Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut "Hustle Culture"

Whats New
Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Sambangi China, PLN Belajar Pengembangan Midstream Gas ke Wison Offshore & Marine

Whats New
3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

3 Cara Bangun Desa Wisata untuk Kesejahteraan Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+