"Ingat Pak Dahlan Iskan (Mantan Menteri BUMN) mau bubarkan itu (Petral), tapi enggak bisa, dan malah dipanggil Presiden (SBY) 3 kali? Pemanggilan itu tidak membubarkan Petral," ujar Faisal dalam diskusi Energi Kita di Jakarta, Minggu (17/5/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa tujuan pendirian Petral adalah untuk menjual minyak hasil produksi Indonesia yang saat itu melimpah. Namun, seiring perkembangan produksi minyak Indonesia yang terus menurun, maka fungsi Petral berubah membeli minyak dari luar negeri
Sebenarnya, kata dia, Pertamina sendiri memilki Integrated Supply Chain (ISC) yang mengurus pengadaan impor minyak. Sayangnya, kata dia, selama Pertamina dipimpin Karen Agustiawan, fungsi ISC dikerdilkan. Fungsi ISC malah diserahkan kepada anak usaha Petral yaitu Pertamina Energy Services Pte.Ltd (PES).
Karen dikatakan tak luput dari tekanan-tekanan yang datang dari luar Pertamina. Meski begitu, kata Faisal, hasil rekomendasi dari Tim Tata Kelola Migas tak hanya berbicara mengisi Petral. Ada pula rekomendasi mengenai tata kelola gas nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.