Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Kecil Turunkan Bunga Deposito

Kompas.com - 18/05/2015, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi deposan, kabar ini mungkin kurang menyenangkan. Setelah bank besar, kini bank-bank kecil yang masuk katagori bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan BUKU II mulai menurunkan suku bunga depositonya.

Salah satunya, Bank Ina Perdana. Menurut Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, pihaknya sudah menurunkan bunga deposito sebesar 25 basis poin pada bulan Mei ini. "Sebetulnya langkah yang kami lakukan hanya mengikuti pasar, saat bank besar sudah tidak lagi menabuh perang bunga deposito," tutur Edy saat dihubungi Kontan, Minggu (17/5/2-15).

Selain itu, lanjut Edy, kondisi likuiditas Bank Ina Perdana saat ini juga lebih longgar dibandingkan setahun lalu, sejalan dengan kondisi yang dialami industri perbankan pada umumnya.

Edy bilang, pihaknya tidak perlu bersusah payah menawarkan bunga depositotinggi kepada nasabah. "Saat ini rara-rata bunga deposito kami hanya 10 persen," papar Edy.

Hal serupa dilakukan Bank Mayapada. Menurut Haryono Tjahjarijadi, Direktur Utama Bank Mayapada, suku bunga pendanaan, terutama deposito, selalu menjadi prioritas untuk dipangkas. "Namun segala sesuatu harus sesuai dengan perkembangan kondisi pasar," kata Haryono, Minggu (17/5/2015).

Haryono menegaskan, kondisi likuiditas pasar saat ini sudah lebih longgar dari sebelumnya. Hal itu menyebabkan tingkat suku bunga deposito perbankan sepanjang tahun 2015 ini sudah terkoreksi sekitar 25 bps.

Atas dasar itu, "Bank Mayapada pun sudah menurunkan bunga deposito sampai dengan 50 bps," ujar Haryono. Hal itu dilakukan Bank Mayapada, meskipun komposisi dana pihak ketiga (DPK) hingga saat ini sebagian besar masih bersumber dari simpanan deposito.

Geber dana murah

Bank Victoria Internasional pun juga sudah memangkas bunga deposito. Anthony Soewandy, Wakil Direktur Utama Bank Victoria mengatakan, bunga deposito di Bank Victoria saat ini maksimal hanya sebesar 8,5 persen. "Cost of fund (biaya dana) deposito kami sudah turun sebesar 90 bps," ungkap Anthony kepada Kontan.

Anthony menegaskan bahwa suku bunga Bank Victoria mengikuti aturan bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Ia mengaku, Bank Victoria saat ini juga tidak terlalu mengandalkan sumber pendanaan dari dana deposito.

Dalam tiga bulan terakhir ini, Bank Victoria bahkan getol memasarkan produk Tabungan VIP Safe. "Produk ini untuk menarik nasabah baru," tutur Anthony.

Tabungan VIP Safe sendiri adalah produk tabungan yang memberikan perlindungan asuransi  bagi nasabah Bank Victoria. Tiga keuntungan yang bisa dipetik nasabah dari produk ini adalah memperoleh bunga hingga 8 persen, perlindungan asuransi sampai dengan usia 70 tahun dan perlindungan asuransi hingga lima kali saldo rata-rata tabungan.

Terbukti, lanjut Anthony, produk ini mampu mengerek porsi dana murah bank Victoria dari 9 persen menjadi 10,5 persen. (Adhitya Himawan)  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Whats New
IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com