Pada awal perdagangan pagi ini, mata uang Garuda dibuka menguat ke posisi Rp 13.135 per dollar AS dibanding penutupan sebelumnya pada Rp 13.175.
Seperti yang diperkirakan, notulensi FOMC meeting menunjukkan the Fed yang lebih enggan untuk menaikkan suku bunga di bulan Juni. Tidak hanya itu, the Fed juga mengatakan bahwa kenaikan hanya akan terjadi secara terencana mengikuti panduan yang diberikan dari pertemuan ke pertemuan. Namun indeks dollar AS justru menguat merespon komentar tersebut sementara imbal hasil US Treasury 10 tahun turun.
Ditunggu angka manufaktur China pagi ini yang diperkirakan membaik. Angka manufaktur AS ditunggu Kamis malam ini diperkirakan juga membaik.
Rupiah tertekan hingga Rabu sore kemarin bersamaan dengan penguatan dollar AS di seantero pasar Asia. Investor terlihat khawatir dengan rilis notulensi FOMC meeting dini hari tadi.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, pernyataan the Fed yang ternyata semakin enggan menaikkan suku bunga di Juni berpeluang menjaga tren pelemahan dollar AS khususnya di negara berkembang ke depannya. Rupiah berpeluang menguat hari ini terutama jika data China baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.