Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi APBS Rampung, Tanjung Perak "Welcome" untuk Kapal 80.000 DWT

Kompas.com - 21/05/2015, 12:02 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, saat ini terbuka untuk kapal generasi ketiga dengan berat sekitar 80.000 Deadweight Tonnage (DWT).  Hal ini seiring dengan rampungnya revitalisasi Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS).

Semula APBS memiliki kedalaman minus 9,5 meter Low Water Spring (LWS) dan lebar 100 meter, kini menjadi 13 meter LWS dan lebar 150 meter. "Kapal petikemas yang semula hanya mampu mengangkut muatan 1.500 TEUs, kini bisa sampai mengangkut 3.000 TEUs," kata Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, Kamis (21/5/2015).

Dengan kondisi APBS saat ini, kata Edi, memungkinkan Pelabuhan Tanjung Perak membuka jalur pelayaran langsung menuju Tiongkok maupun negara-negara lainnya di Eropa. Selama ini kapal-kapal kecil dari Pelabuhan Tanjung Perak hanya baru sampai di Singapura.

"Kondisi ini akan berdampak pada daya saing logistik nasional yang berpengaruh pada harga jual barang ke konsumen," terangnya.

Revitalisasi APBS sebenarnya direncanakan sejak tahun 2000 lalu, namun terhalang oleh posisi pipa perusahaan eksplorasi gas PT Kodeco Energy Co Ltd, yang melintang memotong alur pelayaran, sehingga baru tahun ini diselesaikan.

Selesainya revitalisasi APBS bersamaan dengan selesainya pembangunan tahap I Terminal Teluk Lamong. Terminal yang disebut-sebut sebagai terminal tercanggih di Indonesia yang menggunakan sistem operasi otomatis dan ramah lingkungan itu, besok dijadwalkan akan diresmikan Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com