Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia orang Kaya Bertambah Kaya

Kompas.com - 22/05/2015, 08:30 WIB

Membiayai hobi mahal...

Investasi 'hobi' seperti karya seni, mobil, minuman anggur, bahkan alat musik, populer di kalangan orang kaya, kata Guy Hudson, direktur eksekutif dan pimpinan pengembangan usaha Stonehage Investment Partner di London, sebuah perusahaan pengelolaan keuangan global.

Selain karena aset-aset ini tumbuh nilainya, mereka juga dibeli untuk digunakan atau untuk dinikmati.

“Investasi seperti ini muncul karena hasrat para investor terhadap barang-barang tertentu,” kata Hudson.

Para investor yang menanamkan modal di 'investasi hobi' yang tepat bisa mendapatkan keuntungan yang besar dengan kuncinya adalah menemukan sesuatu yang langka. Menurut riset perusahaan Hudson, nilai investasi hobi meningkat hampir 15 persen tahun 2013.

Ada beberapa cara bagi investor biasa untuk membiayai investasi hobi, kata Hudson. Pendanaan minuman anggur yang dijual oleh The Wine Investment Fund menyaratkan investasi terkecil 10.000 euro, misalnya, dan ada beberapa pendanaan yang berfokus pada karya seni dan mobil.

Perlu dicatat: beberapa perusahaan menyaratkan para penanam modal memiliki akreditasi, maka bahkan ketika biaya awalnya rendah belum tentu Anda bisa menanamkan modal di sana.

Anda juga bisa membeli karya seni dengan harga terjangkau di lelang. “Seniman yang sedang meniti karir menjual karya mereka dengan harga yang wajar,” katanya.

Memuaskan dahaga para pemburu properti...

Banyak orang super kaya senang memarkir uang mereka, terkadang sampai jutaan dolar,  pada sebidang properti, kata Paul Patterson, wakil direktur Toronto’s RBC Wealth Management.

Yang lainnya menyatukan uang dengan sesama mereka untuk membeli properti komersial, dan ada yang membeli kondominium berharga mahal di London, New York, dan beberapa kota global lain.

Banyak yang berharap bisa menjual kembali propertinya dengan keuntungan besar, tapi sambil menunggu hasilnya, mereka bisa menempati tempat tinggal itu ketika sedang berkunjung ke kota tersebut, kata Patterson.

“Pada umumnya mereka membeli dua atau tiga rumah di tempat berbeda di seluruh dunia,” tambahnya. “Nilai jangka panjangnya bagus sekali, terutama di pasar utama.”

Sementara investor biasa mungkin tak bisa membeli kondominium mewah di New York, tapi bisa membeli rumah di lingkungan tempat tinggal mereka yang bisa disewakan atau dijual ketika terjadi peningkatan harga.

Banyak perusahaan publik yang membeli properti komersial dan tempat tinggal , namanya Real Estate Investment Trust, yang sahamnya bisa dibeli oleh setiap investor di pasar saham. Perusahaan seperti ini sensitif terhadap naik turunnya pasar saham, tetapi seringkali harga saham mereka naik seiring dengan kenaikan harga sewa dan nilai jual properti.

Versi bahasa Inggris artikel ini dapat dibaca di Why the rich stay rich: they don’t invest like the rest

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com