Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Investasi Saham Menguntungkan?

Kompas.com - 22/05/2015, 10:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor


Oleh Ryan Filbert*
@RyanFilbert

KOMPAS.com -
Sebagai seseorang yang kritis dan cerdas, tentunya kebenaran dari suatu pernyataan perlu diteliti. Bagaimana dengan Anda?

Pernahkah Anda mendapat telepon dari telemarketing atau apapun yang menjanjikan sebuah hal yang menguntungkan? Saya rasa hampir semua orang pernah mendapat telepon seperti itu.

Namun bila saya mengajak Anda berinvestasi pada saham, apakah Anda mau? Bila Anda langsung mau hanya karena saya yang mengajaknya, artinya Anda bukan berinvestasi saham, tapi berinvestasi kepercayaan kepada saya. Dan hal itulah yang paling salah dan bermasalah: mempercayai sesuatu tanpa meneliti terlebih dahulu.

Baiklah kembali pada pertanyaan dari judul artikel ini, “Apa benar kalau investasi pada saham menguntungkan?” Sayang sekali jawabannya adalah tidak. Tepatnya: tidak selalu!

Di artikel ini, mohon maaf tanpa bermaksud kampanye hitam atau promosi titipan, akan ditampilkan contoh saham yang terbukti membuat investornya untung dan contoh saham yang terbukti merugikan. Tetapi ingat! Ini bukan rekomendasi bagi Anda supaya setelah membaca artikel ini untuk membeli atau menjual saham tersebut, ini hanyalah sebuah fakta yang ada.

Bila saya menyebut Krakatu Steel, apakah Anda mengetahuinya?
Krakatu Steel adalah sebuah perusahaan produsen baja terbesar di Indonesia. Apakah sahamnya menguntungkan investornya?
Mari saya berikan grafik harganya.

Bagaimana menilai keuntungan dari memiliki saham ini? Ya, bisa dijawab dengan melihat dari pertama kali saham ini ada di bursa hingga hari ini, investor saham dari Krakatu Steel selalu merugi secara berkala.

Mari saya ambilkan contoh perusahaan lainnya. Apakah Anda mengenal Unilever Indonesia? Sebuah perusahaan consumer goods penghasil banyak sekali produk yang digunakan sehari-hari. Saya hampir tidak percaya bila ada orang di Indonesia yang belum pernah bersentuhan dengan salah satu produk Unilever.

Apakah menguntungkan bila memiliki sahamnya? Berikut ini grafik harganya.

Jelas dari pertumbuhan harganya, investor saham Unilever mendapatkan keuntungan.
Tidak berhenti sampai di situ, ternyata terdapat cerita menarik bila kita ingin mempelajari pergerakan harga saham yang menguntungkan bagi kita, contoh: Unilever di masa lalunya.

Unilever Indonesia (UNVR) mencatatkan diri di bursa pada tahun 1982 dengan harga Rp 3.175.
Mari kita ilustrasikan dengan membeli 1 lot (500 lembar saham) di tahun 1982. Di tahun 1989, UNVR memberikan saham bonus 6:1, yang artinya tiap punya 6 lembar saham akan mendapatkan 1 lembar bonus. Maka, 500 lembar saham tadi akan menjadi 583 lembar.
Di tahun 1993, UNVR kembali membagikan saham bonus dengan rasio 66.88:1. Maka, kita akan memiliki 592 lembar.

Di tahun 2000, UNVR melakukan stock split 1:10, yakni tiap 1 lembar saham jadi 10 lembar. Sehingga, 592 lembar menjadi 5.920 lembar. Tahun 2003, UNVR kembali melakukan stock split 1:10. Sehingga, jumlah saham kita saat ini adalah 59.200 lembar. Mari kita coba hitung berapa dividen yang Anda dapatkan di tahun 2014.

Berapa modal Anda membeli UNVR 1 lot? Rp 1.587.500.
Tahun 2014, UNVR membagikan dividen sebesar Rp 701 per saham, artinya total dividen untuk saham yang dimiliki adalah 59.200 x Rp 701 = Rp 41.499.200.
Jadi berapa persen keuntungan memiliki saham UNVR tanpa harus menjual sahamnya? 2.614 persen!

Apakah menguntungkan dengan memiliki saham? Dari artikel ini, jelaslah gambaran bahwa salah dalam memilih saham akan membuat kita jatuh dalam kerugian.

Pentingnya mempelajari bagaimana memilih saham yang menguntungkan adalah perlu menginvestasikan pengetahuan kepada diri sendiri, seperti dengan membaca buku atau belajar dari berbagai sumber.

Memang benar, ada berbagai kontroversi dari kegagalan perusahaan-perusahaan besar seperti yang saya contohkan pada artikel ini. Saya membahas berbagai contoh saham lain yang tidak sukses dalam buku keenam saya yang berjudul Bandarmology: Ketika semua saham ada bandarnya.

Investasi itu ibarat memilih dan mengembangkan bebek yang memiliki telur emas, perlu kesabaran dan pengetahuan yang cukup agar berhasil.
Salam investasi untuk Indonesia.


*Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution.
Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.
Harapan besar Ryan adalah memberikan sebuah sedikit 'jalan terang' bagi edukasi mengenai investasi agar semakin banyak orang Indonesia yang 'melek' akan dunia investasi dan keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com