Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Memburuk, Pengusaha Jateng Siasati Bermacam Jalan Hindari PHK

Kompas.com - 03/06/2015, 01:58 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Tengah berupaya menekan pemutusan hubungan kerja (PHK), meski sektor ini harus menanggung beban yang paling berat dari dampak beruntun perlambatan ekonomi nasional.

Wakil Ketua bidang Hukum dan Pembelaan APINDO Jawa Tengah, Agung Wahono mengatakan, dampak perlambatan ekonomi secara nasional ini paling berat dirasakan pada industri padat karya, seperti industri sektor tekstil dan produk tekstil (TPT).

Dalam beberapa kali diskusi antar sesama pengurus dan anggota asosiasi, permasalahan ini menjadi isu utama pembahasan. Secara prinsip, para pengusaha di Jawa Tengah masih sepakat mengambil kebijakan untuk menghindari merumahkan atau bahkan mem-PHK para pekerja.

"Selama masih ada strategi yang dapat dilakukan, kami terus mencari solusi terbaik tanpa harus merenggut hak-hak para pekerja," kata Agung Selasa (2/6/2015).

Ia mencontohkan, salah satu yang sudah dilakukan oleh para pengusaha padat karya di Surakarta dalam menyikapi dampak pelambatan ekonomi adalah dengan mengurangi jumlah shift kerja. Jika pada kondisi biasa satu hari ada tiga shift kerja, belakangan ini sudah diberlakukan dua shift kerja saja.

Hal ini menurut Agung, merupakan salah satu kiat yang dapat dilakukan para pengusaha untuk mengurangi dampak yang lebih buruk. Tentunya kiat ini masih dapat dilakukan pengusaha, sepanjang pemerintah terus mengupayakan membaiknya kondisi perekonomian.

"Perlambatan ekonomi ini terus mengurangi daya beli yang pada akhirnya juga menyentuh kemampuan pengusaha padat karya untuk meningkatkan kapasitas produksi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com