Hingga pukul 09.00 data Bloomberg menunjukkan mata uang Garuda berhasil menguat ke posisi Rp 13.189 per dollar AS.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, dollar AS berpeluang melemah hari ini. Ditunggu pula angka pengangguran Zona Euro serta neraca perdagangan AS malam nanti yang keduanya diperkirakan membaik.
Rupiah menguat tipis di perdagangan Senin lalu walaupun angka inflasi naik di atas ekspektasi. Pelemahan dollar serta baiknya angka Tiongkok berhasil mendorong pelemahan dollar AS di pasar Asia.
"Kenaikan yield Bund Jerman dini hari tadi perlu diwaspadai karena bisa memicu kenaikan yield SUN dan keluarnya dana asing. Akan tetapi dollar AS yang diperkirakan lemah di Asia pada hari ini akan mencegah pelemahan rupiah yang terlalu dalam," ucap Riset Samuel Sekuritas Indonesia.
Indeks dollar AS kembali ke kisaran 95 walaupun akhirnya naik tipis setelah angka manufaktur AS naik. Perhatian investor akan fokus terhadap hasil ECB meeting malam nanti yang diperkirakan akan merespon kenaikan inflasi Zona Euro di Mei.
Imbal hasil (yield) obligasiJerman kembali naik tajam hingga dini hari tadi sehingga mendorong kenaikan yield obligasi negara lainnya termasuk US Treasury.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.