Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Rumusan dari Pelaksanaan Musrenbangtan Nasional 2015

Kompas.com - 08/06/2015, 10:05 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) telah melaksanakan Musyarawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2015 selama dua hari pada 3-4 Juni 2015 lalu di Auditorium Kementerian Pertanian. dengan menghasilkan 11 Rumusan. Musrenbangtan) Nasional 2015 itu menghasilkan 11 rumusan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Hari Priyono mengatakan, poin penting yang dibawa para Kepala Dinas Pertanian atau Pelaksana Pembangunan Pertanian di daerah masing-masing adalah memahami target dan program prioritas tahun 2016.

"Mereka memahami kriteria yang akan menjadi calon lokasi program daerah. Setelah Musrenbangtan Nasional ini, ada banyak masukan mengenai beberapa kendala di lapangan. Sekembalinya ke daerah mereka lebih memantapkan perencanaannya dengan lebih baik lagi agar masalah 2015, yakni soal keterlambatan pelaksanaan itu bisa dicegah," kata Hari Priyono usai menutup Musrenbangtan Nasional, Kamis (4/6/2015).

Sekjen menambahkan, ada dua catatan penting untuk memperbaiki kinerja di tahun 2016. Pertama, peningkatan koordinasi dan komunikasi sehingga program-program tidak saling tumpang tindih. Kedua, keluhan tentang biaya operasional di lapangan.

"Ini menjadi catatan penting bagi kita semua agar dapat memperhatikan hal tersebut untuk penyuluh dan tenaga lapangan di daerah, sehingga alokasi di tahun 2016 untuk swasembada pangan dapat terserap dengan optimal," ujar Hari Priyono.

Memperhatikan arahan Menteri Pertanian, paparan pejabat Eselon I lingkup Kementan dan diskusi yang berkembang selama acara berlangsung, Rumusan Sementara Musrenbangtan Nasional 2015 sebagai berikut:

1. Upaya pencapaian swasembada padi, jagung, dan kedelai menghadapi permasalahan utama terkait dengan irigasi, pupuk, benih, alsintan dan penyuluhan. Program Upaya Khusus (Upsus) peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai yang sedang dilaksanakan saat ini dan ke depan diharapkan dapat mempercepat pencapaian swasembada tersebut.

2. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Upsus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai menunjukkan terdapat 89 Kabupaten berkinerja sedang dan 26 Kabupaten berkinerja kurang sampai dengan tidak baik. Kepada kabupaten-kabupaten tersebut agar dapat meningkatkan kinerjanya untuk musim tanam (MT) April-September 2015.

Bagi kabupaten yang tidak dapat meningkatkan kinerjanya, maka pada 2016 nanti tidak dialokasikan anggaran. Sementara itu, bagi 10 kabupaten terbaik disampaikan apresiasi dan agar tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya ke depan.

3. Dalam rangka menghadapi musim kering (MK) 2015, agar diantisipasi daerah-daerah endemis kekeringan untuk meminimalisir kehilangan hasil melalui puso. Untuk antisipasi kekeringan tersebut, telah dilakukan refocusing program dan kegiatan 2015 dan merevisi anggaran yang salah satunya untuk mendukung upaya antisipasi kekeringan dengan menyiapkan sarana pendukungnya, seperti pompa air, benih, serta sarana lainnya.

4. Dalam upaya peningkatan kinerja pengawalan dan pendampingan oleh penyuluh, TNI, dan mahasiswa terhadap program Upsus peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai, perlu ditingkatkan sinerginya serta memberikan dukungan yang sama terhadap pendampingan dan pengawalan tersebut.

5. Terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2015, agar masing-masing daerah melakukan percepatan pelaksanaan kegiatan dan serapan anggaran. Target realisasi serapan anggaran hingga akhir Juni 2015 minimal mencapai 60 persen.

6. Sehubungan dengan perencanaan 2016, program dan kegiatan Kementerian Pertanian dirancang untuk mendukung Nawacita Bidang Kedaulatan Pangandalam rangka mewujudkan target-target.

7. Komoditas yang dikembangkan tetap fokus pada 7 komoditas strategis yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, cabai, sapi/kerbau dan tebu. Komoditas tersebut agar diprioritaskan pengembangannya pada kawasan yang memiliki keunggulan komparatif (comparative adventages) serta tidak disebar merata dalam skala kecil.

8. Seluruh program dan kegiatan tahun anggaran 2016 agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab untuk mewuujudkan tercapainya target produksi yaitu padi 76,23 juta ton, jagung 21,35 juta ton, kedelai1,82 juta ton, cabai besar dan cabai rawit 1,86 juta ton, bawang merah 1,17 juta ton, daging 0,59 juta ton, dan gula 3,27 juta ton.

9. Kebijakan utama dalam kerangka Nawacita dan pencapaian target tersebut meliputi penetapan HPP jagung dan kedelai serta mendorong Bulog untuk lebih banyak membeli produk petani, memperbaiki kebijakan subsidi pupuk dan benih dan mengkaji pengalihan dari subsidi input menjadi subsidi output setelah swasembada tercapai, dan mendorong penerapan full mekanisasi untuk percepatan peningkatan produksi pangan.

Target tersebut juga termasuk mengembangkan food-estate seluas 500 ribu ha di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kepulauan Aru, dan Kawasan Pangan Merauke 1,2 juta hektar, melakukan kerjasama pengembangan tanaman padi, jagung dan kedelai pada areal lahan PT Perhutani, PT Inhutani dan PTPN serta kerjasama dengan produsen pakan ternak dalam pengembangan jagung.

Selain itu, akan dibangun 500.000 ha kebun tebu dan 10 PG baru, mengembangkan kelapa sawit 500 ribu hektar di wilayah perbatasan, perluasan IB minimal 4 juta akseptor, dan pengembangan 300 lokasi pembiakan sapi di luar Jawa dengan pola integrasi sapi-sawit dan mengembangkan pusat ternak sapi di 125 kawasan potensial.

10. Dukungan prasarana dan sarana, inovasi teknologi, penyuluhan, perkarantinaan dan dukungan lainnya perlu ditingkatkan dan dioptimalkan untuk mewujudkan percepatan pencapaian target produksi tahun 2016.

11. Untuk mewujudkan perencanaan 2016 dengan baik, seluruh provinsi dan kabupaten/kota agar melakukan identifikasi kebutuhan riil kegiatan di lapangan serta menyiapkan rencana teknis pelaksanaan kegiatan tahun 2016. Seluruh Eselon I, melalui koordinasi oleh Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal, agar menyiapkan rekapitulasi program, kegiatan dan anggaran per provinsi dan kabupaten/kota sebelum RKA-KL disusun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com