Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: Stok Bawang Merah Aman, Harusnya Harga Normal!

Kompas.com - 08/06/2015, 15:00 WIB
Latief

Penulis

BONE, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, stok untuk bawang merah dan cabe sebenarnya aman dan tidak seharusnya harga dua komoditi itu melonjak. Kenyataannya, menjelang puasa kestabilan harga bawang merah di berbagai daerah di Sulawesi Selatan mulai terganggu, kendati stok masih aman untuk kebutuhan pasar.

"Saya tak mau berspekulasi penyebab harga bawang di Sulsel bergejolak, padahal daerah ini memiliki sentra produksi bawang merah. Karena itulah saya harus turun langsung untuk mencari tahu apa penyebab harga terus bergerak naik," ujar Mentan saat mendampingi kujungan kerja Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (6/6/2015) lalu.

Dalam sidaknya di Pasar Tradisional Terong, Makassar, para pedagang mengaku pada dirinya permintaan terus meningkat, namun tidak berani menjual banyak karena harga dari pengumpul juga naik terus. Di Pasar ini Mentan mendapati harga bawang merah lokal dari Bantaeng Rp16 ribu-Rp20 ribu per kilogram, sedangkan bawang dari Bima (lebih harum) Rp 40 ribu per kilogram.

"Sulsel memiliki stok sekitar 5.000 ton, sedangkan harga bawang di tingkat petani antara Rp 17.000 sampai Rp 20.000 per kilogram. Sekarang Sulsel menghadapi musim panen bawang sekitar 500 hektare, produksinya itu bisa menutupi kebutuhan lebaran,” kata Mentan.

Seperti diketahui, di Sulsel ada tiga daerah penyuplai bawang merah terbesar yakni Kabupaten Enrekang, Bantaeng dan Jeneponto. Produksi dari sentra penghasil bawang di daerah pegunungan Enrekang sebesar 33.017 ton, Bantaeng 5.031 ton dan Jeneponto 1.224 ton.

Produksi bawang Sulsel tak hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal, selama ini juga dipasarkan ke Kalimantan dan daerah lainnya. Panen raya bawang merah di Sulsel berlangsung Januari hingga Februari, tetapi produksi tetap ada sampai Agustus, bahkan petani di Enrekang dan Jeneponto sepanjang tahun menghasilkan bawang merah.

Mengingat stok yang masih aman, Mentan berharap sama sekali tidak dibutuhkan impor meskipun rekomendasi impor bawang merah dari Kementerian Pertanian sudah dinanti oleh Kementerian Perdagangan.

"Untuk bawang merah, impor adalah pilihan terakhir bila memang benar-benar diperlukan. Tapi saya harap tidak perlu impor, karena stok kita cukup hingga Lebaran. Kita lihat saja nanti," kata Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com