KOMPAS.com - Serangkaian kisah tentang kreativitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia meluncur dari mulut Yandramin Halim. Pria berkacamata itu adalah Presiden Direktur PT Faber-Castell International Indonesia (FCII), perusahaan yang membawahkan pabrik pembuatan marker alias spidol plastik berwarna untuk menggambar dan mewarnai gambar.
Pada siang yang cukup terik, Senin (8/6/2015), di kawasan industri MM2100, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Yandramin bertutur. Marker sebelumnya dibuat di pabrik Faber-Castell Australia sejak lebih dari 25 tahun silam.
Pada 2008, FCII mulai membangun pabriknya di kawasan industri tersebut. Luas pabrik pertama sekitar 7.200 meter persegi. Di situlah, FCII memproduksi marker. Tadinya, marker hanya berbentuk sebatang alat tulis tunggal. Kreativitas SDM Indonesia itulah yang membuat batang demi batang marker bisa disusun menjadi satu. "Kami menyebutnya connector pens," tuturnya di sela-sela peletakan batu pertama (ground breaking) pembangunan pabrik kedua FCII.
Dengan tambahan pengait khusus yang disebut clip caps, marker-marker tersebut bisa disatukan untuk dijadikan bentuk-bentuk seperti jembatan, menara, dan sebagainya. Kira-kira, connector pens bisa disamakan dengan blok-blok mainan bersusun seperti merek Lego.
Berbicara soal pabrik baru, kemudian, Yandramin mengatakan bahwa pabrik itu punya luas sekitar 14.000 meter persegi. Pembangunan akan rampung pada akhir 2015.
Rencananya, lanjut Yandramin, FICC akan menambah kapasitas produksi secara bertahap hingga dua kali lipat seiring dengan berfungsi maksimalnya pabrik kedua. Sampai kini, pabrik pertama mampu memproduksi sekitar 100 juta batang marker per tahun.
Lima kategori
Perluasan pabrik memang berkait dengan peningkatan permintaan produk-produk Faber-Castell di seluruh dunia. Yandramin mengaku dalam lima belas tahun terakhir, meski produk gawai kian meluas penggunaannya di kalangan masyarakat, permintaan akan produk-produk seperti marker maupun pensil berwarna justru meningkat. Lantaran alasan itulah, FICC membenamkan investasi terbaru hingga Rp 45 miliar, termasuk perluasan pabrik tersebut.
Lebih lanjut, Yandramin mengatakan dalam setahun terakhir atau per Maret 2015, penjualan konsolidasi grup Faber-Castell di Indonesia menyentuh angka hampir Rp 1 triliun. Angka ini merupakan pertumbuhan 14 persen ketimbang pencapaian pada 2014. Sementara, penjualan dalam grup seluruh dunia mencapai angka 600 juta euro.
Faber-Castell hadir di Indonesia sejak 1999 melalui pabrik pensil PT. A.W. Faber-Castell Indonesia di kawasan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Kini, selain FICC yang membawahkan operasional pabrik marker sekaligus penjualan dan pemasaran di Indonesia serta pabrik pensil tersebut, ada juga PT Pencil Leads Indonesia. Perusahaan ini memproduksi leads atau isi pensil tulis yang menjadi pemasok pabrik PT A.W Faber-Castell Indonesia.
Hingga kini, Faber-Castell memiliki lima kategori produk yakni playing and learning atau produk menggambar dan mewarnai untuk anak usia 3-12 tahun. Kedua, art and graphic yang sejatinya lanjutan dari kategori pertama namun difokuskan untuk usia remaja hingga dewasa. Kategori ini juga menyasar pehobi melukis hingga pelukis profesional.
Kategori ketiga adalah produk premium yang menyasar alat tulis mewah untuk kalangan profesional, eksekutif, dan kolektor. Kategori keempat adalah produk general writing and marking atau produk alat tulis untuk sekolah hingga perkantoran.
Kategori produk kelima adalah creativity for kids. Kategori ini adalah merek Faber-Castell untuk produk-produk bermain kreatif dan edukatif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.