Sebagaimana dikutip dari AFP, Jumat (19/6/2015), Airbus menyatakan pemerintah Uni Eropa kerap melakukan intervensi pada perusahaan. "Kami tidak akan canggung untuk mengundurkan diri dari proyek ini sepanjang kami mendapatkan gangguan," ujar pejabat tersebut.
"Permintaan kami seharusnya direspon secara cerdas dan tidak dipolitisasi berdasarkan perbedaan negara," lanjut pejabat itu.
Uni Eropa mengembangkan proyek drone militer yang diharapkan bisa rampung pada 2025. Kesepakatan dicapai pada bulan lalu, dan Jerman, Perancis dan Italia telah menyatakan siap untuk memulai kerja teknis.
Pengembangan drone militer diharapkan bisa mengurangi ketergantungan Uni Eropa terhadap Israel dan Amerika Serikat dalam pengembangan peralatan pertahanan tersebut.
Salah satu perusahaan yang terafiliasi Airbus Group, Dassault Aviation dan Alenia Aermacchi, pada tahun lalu telah memasukkan rencana untuk mengembangkan pesawat tanpa pilot pada 2025.
Nilai proyek pengembangan itu mencapai 1,2 miliar dollar AS dan untuk pengembangan prototype telah mendapatkan dana sebesar 60 juta euro yang diberikan oleh Italia, Jerman dan Perancis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.